Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) tengah menghantui ribuan pekerja di Jawa Tengah tahun 2024 ini. Gelombang PHK besar-besaran dihadapi puluhan ribu pekerja industri di seluruh kabupaten dan kota. Bahkan, dapat bertambah banyak dengan kondisi ekonomi sekarang ini.
- Inspiratif, Khotib Mampu ‘Produksi’ 10 Ton Garam Demak
- Beda Pandang Luthfi-Yasin & Andika-Hendi Soal Ekonomi Hijau
- DPRD Jawa Tengah Minta Pemerintah Provinsi Percepat Pengembangan Industri
Baca Juga
Namun begitu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah Ahmad Aziz optimis meski terdampak PHK besar-besaran, industri dan investasi Jawa Tengah akan diminati investor dan menunjukkan perkembangan positif. Dampaknya, diharapkan investasi akan meningkat beberapa tahun ke depan.
"Industri dan investasi Jawa Tengah pasti tumbuh tahun-tahun mendatang. Tahun ini kurang bagus karena krisis ekonomi global. Kita optimis, hasilnya akan terlihat dengan besarnya minat investasi dari para investor," kata Aziz, Jumat (13/9).
Demi mendapatkan hasil terbaik, Aziz menegaskan, industri juga akan didorong untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri.
Itu pun dapat mengantisipasi tingginya barang-barang impor masuk ke pasar sendiri yang merugikan perekonomian.
"Tentu industri juga harus bisa memenuhi pasar domestik. Selama ini, fokus hanya ekspor ke beberapa negara luar tetapi pasar domestik justru diisi barang-barang impor dari luar. Akan kita usahakan pasar lokal menjadi segmen mendukung dan diminati masyarakat kita. Sehingga, menguntungkan industri dan masyarakat makin kenal dengan produk lokal namun kualitasnya bagus," terang Aziz.
- Rekonstruksi Budaya
- PKK Bangga Kencana Kesehatan Temanggung Masuk Tiga Besar Provinsi Jateng
- Polda Jawa Tengah: Kami Tidak Akan Menutup-nutupi Proses Hukum