Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menyatakan hingga saat ini tidak ada pasien di wilayah Jawa Tengah yang dinyatakan positif virus Novel Coronavirus (nCov).
- Tarif PCR di Bandara Ahmad Yani Turun, Jadi Rp 275.000
- Paket Obat Gratis Harus Tepat Sasaran
- Walikota Semarang Minta Data Stunting Diverifikasi untuk Penanganan yang Tepat
Baca Juga
Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan, sejumlah rumah sakit yang merawat pasien terindikasi Virus Corona adalah di RSUP dr Kariadi, RSUD Moewardi, dan RSUD Margono Soekarjo.
Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan jajaran pemerintahan di kota/ kabupaten di Jateng untuk melakukan deteksi wilayah.
"Kami meminta kepada semuanya untuk memberikan laporan berkala setiap hari. Sampai saat ini tidak ada Virus Corona di wilayah Jawa Tengah. Kami juga berkoordinasi dengan KKP untuk deteksi dini di bandara Adi Soemarmo dan Ahmad Yani," kata Yulianto, Rabu (29/1).
Tak hanya itu, dia menerangkan seluruh jajaran dinas kesehatan di Jawa Tengah telah diminta untuk menyiapkan ruang khusus perawatan bagi pasien bila terindikasi Virus Corona.
Lebih jauh, Yulianto mengimbau masyarakat agar tidak panik menanggapi Virus Corona. Meski demikian dia meminta agat masyarakat tetap waspada dan menjaga kebersihan.
"Budayakan mencuci tangan pakai sabun. Meski terdengar sepele namun itu sangat bermanfaat jika dilakukan setiap hari, untuk menghindarkan kita dari kuman dan berbagai penyakit. Selain itu juga konsumsi vitamin dan makanan yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh kita," tambahnya.
Dia menyebutkan, indikasi penderita Virus Corona adalah panas tinggi, batuk, pilek gangguan pernafasan, dan pneumonia atau infeksi paru-paru, serta punya riwayat pernah ke China dan pernah kontak dengan pasien.
- Pemkot Fokus Percepatan Booster untuk Tekan Lonjakan Covid-19
- Edukasi Soal Obat Herbal, UMKU Kudus Edukasi Warga Pasuruan Kudus
- Kapolres Pemalang Tugaskan Bhabinkamtibmas Cari Bayi Stunting