Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang meminta kepada pengelola tempat wisata untuk sadar dan peduli terhadap kebersihan lingkungan yang ada pada destinasi wisata.
- Duta Wisata Demak Dan Duta Genre Demak Dukung Pariwisata Lokal
- Ini Tata Cara Berkunjung ke Museum Kota Lama Semarang
- Museum Kota Lama Ditargetkan Mulai Buka Tahun 2022
Baca Juga
Apalagi ada beberapa destinasi wisata di Semarang yang berpotensi mendapatkan sampah kiriman jika musim penghujan tiba. Sehingga hal ini perlu diwaspadai oleh pengelola wisata menjelang musim hujan.
"Wilayah pesisir utara ini memiliki potensi mendapat kiriman sampah. Misalnya, di Pantai Tirang yang sering dapat kiriman sampah saat musim angin barat," kata Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso saat menghadiri acara pelatihan kebersihan lingkungan, sanitasi, san pengelolaan sampah, di Hotel Horison Ultima Semarang, Senin (18/9).
Wing menekankan pada pengelola wisata untuk memiliki kepedulian terhadap sampah meskipun sampah tersebut bukan merupakan sampah yang muncul akibat kegiatan pariwisata.
Selain itu, setiap organisasi pemerintah daerah (OPD) juga bergotong royong dalam mengelola sampah kiriman tersebut.
"Kalau banyak sampah nantinya wisatawan juga tidak nyaman menikmati destinasi," ujarnya.
Menurutnya, jika sampah tidak dikelola dengan baik maka akan menjadikan persepsi buruk bagi pemerintah dan pengelola wisata. Selain itu, tempat wisata yang berada di daerah aliran sungai akan berpotensi mendapat kiriman sampah.
"Misalnya, dung tukul di Pudakpayung. Karena hujan, sempat terdampak banjir bandang. Setelah selesai, sampah ditinggalkan luar biasa," jelasnya.
Hal ini memang menjadi pekerjaan rumah yang harus dipikirkan antara Pemkot Semarang dan Pemkab Semarang, agar kepedulian tidak membuang sampah sembarangan harus ditanamkan.
Pihaknya berharap, kerjasama dengan wilayah Kedung Sepur tidak hanya sebatas pariwisata namun juga persoalan penanganan bencana yang kerap kali merugikan salah satu kota.
"Kita tidak memiliki potensi luar biasa seperti objek alam, pantai pasir putih, keraton dan lain-lain. Parwisata Kota Semarang itu dikenal memberikan kenyamanan sehingga wisatawan yang hadir akan betah," paparnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Bambang Suranggono menyampaikan, masing-masing destinasi wisata harus memilki roadmap kebersihan. Setiap destinasi wisata harus mampu mengelola sampah sendiri.
"Kapan sampah mulai timbul, bagaimana mengelola dengan menyediakan tempat sampah yang cukup," jelas Bambang.
Bambang berpesan agar pengelola wisata menyediakan tempat sampah yang cukup dam memberi penanda di objek wisata agar wisatawan tidak membuang sampah sembarangan. Menurutnya, DLH pun siap menyediakan kontainer jika sampah yang ada cukup besar.
"Semarang sempat mendapatkan kota wisata terbersih di Asia Tenggara. Kami pertahankan, kita menginventarisir objek wisata dioptimalkan kebersihannya," tandasnya.
- Pendalaman Kasus Penataan Kawasan Di Zona II Candi Borobudur
- Pesona Jumog dan Madirda di Karanganyar Pikat Ribuan Wisatawan di Libur Lebaran
- Imbauan Bupati, Berlebaran Sembari Berwisata di Wonogiri