- Tol Semarang-Demak Seksi I Di Atas Laut, Atasi Banjir Dan Macet Pantura
- Jelang Idul Adha, Dislutkanak Batang Datangi Peternak yang 'Impor' Sapi
- Polres Grobogan Tertibkan Sekelompok Anak Punk
Baca Juga
Tidak lengkap rasanya perjalanan mudik Lebaran di kota kelahiran tanpa membawa oleh-oleh. Saat arus balik Lebaran, berbagai produk khas dari Kabupaten Pati menjadi primadona yang ramai dicari oleh pemudik.
Tidak hanya kuliner khas Bumi Mina Tani, seperti bandeng Juwana, nasi gandul, soto kemiri dan aneka kuliner lainnya yang diburu para pemudik. Namun produk UMKM seperti kaos produksi lokal Pati, juga diburu pemudik saat momen libur Lebaran tahun 2024 ini.
Meningkatnya pembelian kaos khas Pati, dialami Fatmi Nurjanah selaku pengusaha dan pemilik Distro Kaos Pati Oblong. Dari ratusan pembeli yang datang ke tokonya, desain yang banyak diminati berupa bertuliskan dialek khas warga Pati.
Para pembeli yang datang di outlet kaos khas Pati, kata Fatmi, mayoritas warga Pati yang tinggal dan merantau di luar kota. Para Para pembeli mengaku bangga saat bisa memakai kaos tersebut.
“Seperti Lebaran tahun-tahun sebelumnya dan Lebaran tahun ini, banyak warga Pati yang mudik dan berkunjung ke kios kami,” ucap Fatmi saat ditemui di distronya.
Menurut Fatmi, para pembeli mayoritas mencari kaos dengan desain unik yakni dialek khas Pati. Selama Lebaran, Fatmi tetap membuka dua distronya yang berlokasi di Desa Winong Kecamatan Pati Kota.
Sedangkan kaos khas Pati lainnya bisa didapatkan di pusat produk unggulan Plaza Pragolo Jalan Raya Pati – Kudus Kecamatan Margorejo.
“Dialek khas Pati yang dicari misalnya bertuliskan Ora Ndenger (Gak Paham), Nggonem (Punyamu) dan kata-kata khas Pati lainnya. Selain itu, para pembeli menyukai desain kaos yang bertuliskan nama Kota Pati. Misalnya tulisan Bumi Mina Tani atau yang ada gambar ikon Kota Pati,” ucapnya, Selasa (16/4).
Fatmi Nurjanah mengakui, saat ini memang banyak yang mencari kaos khas Pati buatannya. Tidak hanya untuk buah tangan saja maupun untuk koleksi.
“Biasanya untuk desain dialek khas Pati itu untuk koleksi. Logat khas Pati ini memang unik banyak yang suka. Kalau yang dari luar kota biasanya cari desain yang ada unsur Pati,” tukasnya.
Untuk harga kaos yang dijual di distro Kaos Pati Oblong dibanderol sekitar Rp 120 ribuan. Selain desain ikon Pati dan dialek khasnya, Fatmi juga membuat desain-desain lainnya seperti wayang dan kuliner khas Pati.
Fatmi menyebu, produk buatannya sudah memenuhi standar distro menuruti anak-anak muda. Kita pakai kain combed 30s yang adem dan menyerap keringat.
“Kalau sablonnya pakai rubber sablon manual, kemudian finishing dipress. Kita jamin awet. Tidak gampang rusak sablonnya,” tutupnya.
- Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran, Adi Soemarmo Layani 68.804 Penumpang
- Kota Semarang Tertinggi Dikunjungi Saat Libur Lebaran, Mbak Ita: Kita Akan Benahi Satu Persatu
- Besaran Arus Balik Via Terminal Bus 2024: Peningkatan Penumpang Sebesar 34.53%