Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menggelar rapat paripurna dengan agenda penandatanganan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Perubahan Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) pada Senin (22/7).
- 844 ASN Pemkot Semarang Dilantik
- Usung Tagline Merdeka Bekerja, Hasan Chabbie Diganjar Pemimpin Daerah Awards
- 15 Pejabat Eselon II di Purbalingga Dirotasi
Baca Juga
Rapat ini merupakan bagian penting dari proses penganggaran untuk memastikan alokasi dana yang efektif dan efisien demi kepentingan masyarakat.
Dalam rapat tersebut, Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman, membahas laporan hasil pembahasan rancangan perubahan KUA dan perubahan PPAS APBD tahun 2024.
Dalam sambutannya, Kadarlusman menekankan pentingnya pencapaian target pembangunan yang optimal sesuai dengan visi dan misi Walikota Semarang.
"DPRD mendorong pencapaian target pembangunan secara optimal sesuai visi misi Walikota Semarang melalui pemanfaatan APBD yang efektif, efisien, dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat," ujar Kadarlusman di hadapan para anggota DPRD yang hadir.
Kadarlusman menambahkan bahwa DPRD merekomendasikan agar anggaran yang tertuang dalam perubahan KUA dan perubahan PPAS 2024 telah selaras dengan perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024.
"Kita harus memastikan konsistensi dalam pembahasan terhadap Raperda tentang APBD tahun 2024, agar segala rencana yang telah disusun dapat direalisasikan dengan baik," tegasnya.
Rapat tersebut dihadiri oleh 37 anggota DPRD Kota Semarang, sementara 18 anggota lainnya absen. Sidang berlangsung di ruang rapat DPRD Kota Semarang dengan suasana yang serius namun tetap kondusif.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita terlihat hadir untuk menyampaikan pandangannya terkait sidang tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Heverita mengungkapkan beberapa poin penting mengenai anggaran dan kondisi perekonomian Kota Semarang.
"APBD Kota Semarang mencapai 6 triliun rupiah, sebuah angka yang signifikan untuk mendukung berbagai program pembangunan di kota kita," ujarnya.
Ia juga menyoroti pertumbuhan ekonomi di Semarang yang mencapai 4,97% serta pencapaian tingkat kemiskinan yang turun menjadi 16,6%. "Ini adalah hasil kerja keras kita bersama, dan kita harus terus berusaha agar kesejahteraan masyarakat semakin meningkat," tambah mbak Ita.
Rapat paripurna ini diakhiri dengan penandatanganan dokumen perubahan KUA dan PPAS 2024 oleh Ketua DPRD Kadarlusman dan Walikota Heverita Gunaryanti Rahayu.
- Pemkot Semarang Perbaiki Truk Sampah Butut
- Hendrar Prihadi : Kita Hormati Proses Hukum
- Peningkatan Produksi Pangan Jadi Prioritas Pemkot Semarang