Sore mulai beranjak malam, ketika suasana di tepi sebelah barat sungai Banjir Kanal Barat mulai ramai. Tenda-tenda Pedagang Kaki Lima (PKL) mulai didirikan, lampu-lampu menyala, ditingkah pada penjual makanan dan minuman menjajakan dagangan mereka.
- Wahidin, Pengusaha Kolang-Kaling Banjarnegara Di Tengah Kelangkaan Bahan Baku
- Sambut Festival Megengan, Koreografer Laelatul Qadriyah Bertamu Di NGOPI Dinparta Demak
- Sekda Demak Merawat Komunitas Bonsai Tumbuh Subur Di Demak
Baca Juga
Sesaat kemudian gelombang pengendara motor berdatangan. Mereka memarkir motor di tepian Jalan Bojongsalaman, di tepi Barat Sungai Banjir Kanal Barat.
Ya, itu adalah kompleks wisata kuliner streetfoot Banjir Kanal Barat.
Tempat ini setiap sore hari hingga malamnya menjadi tempat ratusan PKL menjual berbagai jajanan mau pun minuman.
Aneka makanan populer di kalangan remaja mudah dijumpai disini. Ada bakaran seafood, seblak, moci, Korean food, takoyaki, kerak telor, steak, es kulkul, churros, pizza, pentol, bakso, es puter, smoothies, es coklat, hingga angkringan yang bahasa Semarangan disebut sebagai kucingan.
Mereka berjejer dari ujung Utara sampai selatan, di sisi kiri Jalan Bojongsalaman sepanjang hampir 1 kilometer.
Streetfood BKB diadakan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk mengakomodasi wisata kuliner malam di kawasan Semarang Barat.
Setiap malam ratusan pengunjung mendatangi tempat ini. Pada akhir pekan, Jumat, Sabtu dan Minggu malam keramaiannya melebihi hari-hari biasa.
"Asal tidak hujan saja, tempat ini ramai, ya lumayan lah. Biasanya paling ramai itu kalau akhir pekan. Kalahnya hanya sama hujan. Kalau hujan, pembelinya tidak ada," kata Danito, salah seorang pemilik stand kuliner di BKB.
Pengunjung bisa menikmati jajanan yang mereka beli dengan duduk-duduk di sepanjang jogging track di bagian belakang deretan stand.
Sambil menikmati suasana tepi sungai yang bersih dengan penerangan lampu yang memadai, menjadi tempat favorit bagi kalangan remaja mau pun keluarga yang datang di tempat ini.
Bahkan bukan hanya mereka yang membeli makanan, banyak juga kalangan remaja yang sekadar duduk-duduk di jogging track ini untuk menikmati keindahan malam kawasan Banjir Kanal Barat. Terlebih jika akhir pekan, ada hiburan tambahan yakni air mancur menari (dancing bridge fountain).
Tata, warga Simongan mengaku tidak hanya membeli jajanan dan minuman di tempat ini, namun ada nilai lebih yaitu bisa sambil duduk-duduk menikmati suasana malam di tepi BKB.
"Kalau jajan di tempat ini bisa duduk-duduk menikmati makanan yang kita beli sambil menikmati keindahan malam. Kebetulan malam ini cerah, jadi bisa kongkow-kongkow di sini," kata Tata yang pelajar SMK.
Sementara Asti, warga Ngaliyan mengaku ada jajanan. Favorit yang diinginkan anaknya uang dijual di kuliner Streetfood BKB ini, yaitu churros. Maka setiap kali anaknya meminta dibelikan jajanan tersebut, dia mendatangi tempat ini.
"Mudah dijangkau karena ini lokasinya di tengah kota, berada di pinggir jalan, tinggal turun dari mobil langsung pesan. Harganya juga tidak mahal. Masih wajar, sesuai standar jajanan yang merakyat," tutur dia. 
- NGOPI Berhasil Kuak Rahasia Kecantikan Bersama Dr. Ratih Nuryanti
- Tim Dinparta Dan Satpol PP Serbu Pujasera Demak
- Pedagang Rod As Kadilangu Serbu Jepara Dan Berkolaborasi Emas Dengan Dinparta Demak
