Hanya karena dipicu saling tantang melalui media sosial Instagram (IG), aksi serang menggunakan senjata tajam clurit antar geng terjadi di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga.
- Bupati Pemalang Kena OTT
- Polres Sukoharjo Bekuk Dua Pelaku Pencuri Disel Pompa Air Milik Dinas Pertanian
- Coba Curi Sepatu, Empat ABG Warga Wonogiri Nyaris Diamuk Massa
Baca Juga
Motif ini terungkap saat pelaku tawuran yang telah ditetapkan tersangka dicecar pertanyaan wartawan dan Kapolres AKBP Aryuni Novitasari ditengah Prescon, di Mapolres Salatiga, Selasa (6/2).
Di hadapan polisi, salah seorang pelaku dari geng KBTM inisial W (23), mengaku kelompoknya terpancing melakukan tawuran karena saling ejek melalui media sosial.
Kelompok KBTM sendiri memiliki musuh geng di wilayah Salatiga dan Ambarawa.
"Musuhnya sekitar Salatiga dan Ambarawa. Anggota sekitar 30-40 orang. Tidak semuanya punya senjata tajam," ujar W.
Q mengaku kapok dengan aksi yang telah dilakukan sebab sangat merugikan diri sendiri dan orang orang lain.
"Saya menyesal dan jangan melakukan tawuran," terang pelaku.
Sementara, Kapolres AKBP Aryuni Novianti membeberkan tersangka dan barang bukti (BB) tawuran antar geng yang sempat dinarasikan aksi begal.
Disampaikan Kapolres, perkelahian itu melibatkan dua geng asal Salatiga bernama Kali Buket Takkan Mundur (KBTM) dengan geng asal Ambarawa, Kabupaten Semarang.
Tawuran itu menelan korban seorang pria saat pulang bekerja bernama Diky, 20. Korban mengalami luka pada bagian kepala dan tubuh bagian belakang.
"Kelompok KBTM menantang kelompok geng Mexico asal Kopeng, Getasan, Kabupaten Semarang. Namun saat janjian di JLS kelompok Mexico tidak jadi turun dari Kopeng," ungkap Kapolres.
Sampai di TKP, kelompok KBTM bertemu dengan 20-an orang tapi bukan dari kelompok Mexico.
Kemudian kelompok KBTM menyerang kelompok tersebut dengan senjata tajam. Akhirnya mereka saling menyerang.
Dalam kejadian tersebut Diky menjadi korban karena terjatuh dan kemudian dikeroyok oleh kelompok lawannya.
"Dari beberapa bukti yang kita dapatkan, akhirnya kami mendapatkan tiga tersangka," ungkap Kapolres.
Ketiga pelaku berinisial R (19) D (21) dan W (23) diketahui merupakan warga Tengaran, Kabupaten Semarang. Bersama dengan pelaku, polisi juga menyita 3 (tiga) senjata tajam jenis celurit besar dan sepeda motor yang dipakai untuk aksi perkelahian.
Kapolres ingin aksi perkelahian antar geng ini jadi kali terakhir terjadi di Salatiga. Dia meminta para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya saat berkegiatan pada malam hari.
- BNNP Jateng Bongkar Kasus Narkotika Dengan Modus Kirim Lewat Jasa Ekspedisi
- Polres Kebumen Amankan Pemuda Terlibat Judi Online Jenis 'Hongkong'
- Empat Perampok Spesialis ATM Antar Kota Ditangkap