Emas pertama disumbangkan tim Paratenis Meja beregu putri. Dimana Suwarti dengan skor 11-9 pada game pamungkas menghadapi pemain tunggal Thailand, Sumalee Suangtho.
- Dipermak Sedemikian Rupa, Stadion Wergu Wetan Kudus Siap Jadi Tuan Rumah Liga 2 Nasional
- Perbakin Kota Semarang Tergetkan Tiga Medali Emas dalam PON XX Papua
- Gerakan Pangan Murah dan Bazar HUT BUMD Aneka Usaha, 500 Paket Sembako Murah Diserbu Masyarakat
Baca Juga
Kemenangan ini membawa Timnas paratenis meja beregu putri kelas TT8 mengantongi medali emas perdana. Indonesia unggul 2-0 atas Thailand.
Di kelas ini, Timnas Indonesia hanya menghadapi Thailand. Tim beregu putri kelas TT8 Timnas Indonesia terdiri atas Hamida, Siti Fadilah, dan Suwarti.
Mereka berhadapan dengan tim beregu putri Timnas Thailand yakni Kanlaya Chaiwut, Sumalee Suangtho.
Menurut Suwarti, Thailand merupakan lawan terberat selama kompetisi dan sudah sering kali bertemu di final ASEAN Paragames. Meski merasa gugup diawal pertandingan, karena lama tidak mengikuti event besar, akhirnya Suwarti berhasil mengalahkan Sumalee Suangtho
“Mungkin karena belum panas. Setelah pandemi, baru kali ini ada event besar. Kami benar-benar harus berpikir agar menang dan harus pintar,” ujar Suwarti, usai pertandingan di Solo Techno Park (STP), Minggu (31/7).
Selain Paratenis meja beregu putri kelas TT8, Suwarti juga menargetkan emas pada nomor ganda kelas TT8, ganda campuran kelas TT8, dan tunggal kelas TT8.
“Peluangnya Insya Allah final,” lanjutnya.
Pelatih Timnas Paratenis Meja Indonesia, Suwarno, mengaku senang atas perolehan medali emas dari Suwarti pada beregu putri kelas TT8.
“Alhamdulillah hari ini masih on the track. Hari pertama adalah hari yang bagus. Mudah-mudahan bisa membawa emas-emas berikutnya,” ujar Suwarno.
Pada ajang ASEAN Paragames ke-11 ini, tim paratenis meja ditargetkan untuk menyumbangkan sedikitnya 12 medali emas, 18 perak, dan 16 perunggu.
Peluang emas didulang dari kelas-kelas beregu lainnya seperti kelas TT9 putra, TT10 putra, TT8 putra, dan TT4 putra. Kekuatan Timnas Indonesia lebih unggul dibandingkan Thailand di paratenis meja standing.
“Wheelchair head to head juga dengan Thailand. Tapi wheelchair cenderung ke Thailand. Mudah-mudahan targetnya melesat ke atas dari 12 emas tadi,” pungkas Suwarno.
- MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas Resmi Buka Pornas Korpri XVI di Jateng
- Siswa Asal Grobogan Sabet Juara 1 Sale Open Cup Pencak Silat 2025
- Hari Ketiga MilkLife Soccer Challenge – Solo Series 1 2024, Bibit Pesepak Bola Putri Berkualitas Mulai Bermunculan