Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menyatakan, pemerintah harus melindungi pedagang di pasar tradisional yang kini terancam mati akibat maraknya jualan online. Namun, solusinya bukan dengan serta merta menutup tiktok live shop atau melarang artis berjualan.
- Ganjar Temui Gus Mus di Rembang
- Nenek 90 Tahun Doakan Ganjar Jadi Preaiden Saat Kunjungi Danau Toba
- Ganjar Kunjungi Desa Berprestasi di Sumatera Selatan
Baca Juga
Menurutnya, negara tidak bisa melarang usaha seseorang yang. tidak melanggar hukum. Namun negara bisa mengatur agar aktivitas seseorang tidak menganggu pihak lain.
"Kalau artis jualan sembako itu oke apa tidak? Ya okelah. Itu hak dia berjualan masa kita larang. Negeri ini tidak bisa melarang, yang bisa dilakukan adalah mengatur," tuturnya dalam Podcast Merry Riana yang tayang Jumat (22/9).
Ada tiga hal, bagi Ganjar, harus dilakukan pemerintah. Pertama, pendekatan filosofis yakni melindungi pedagang kecil. Kedua, pendekatan sosiologis yakni mencermati akar permasalahan dan mencari solusi untuk membereskannya.
"Ini disrupsi sedang terjadi, dan ini soal sosiologis. Maka segera upskilling cepet, pemerintah harus turun tangan mengundang mereka, ayo duduk bareng," imbuhnya.
Proses duduk bersama harus benar-benar terbuka dan pemerintah harus mampu mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak.
"Kita edukasi UMKM agar siap bersaing, karena kalau melarang artis berjualan kok sadis ya. Tidak semua artis itu kaya. Kita lagi belain mereka soal IP, soal royalti, soal karya mereka kalau karya dibajak kasihan," kata Ganjar.
Dia melanjutkan, setelah pendekatan filosofi dan sosiologi itu kemudian yang mendasari kemunculan regulasi.
“Cara yang paling bagus adalah mendengarkan mereka semua. Sehingga representasinya itu akan betul-betul mewakili sampai membuat regulasi. Jadi, filosofi, sosiologis baru regulasi," tandasnya.
- Matematika Pilgub Jateng 2024, Lutfi, Daryono, atau Hendy
- Ganjar Targetkan Minimal 70 Persen Suara di Yogyakarta
- Ganjar Ajak Seluruh Masyarakat Selamatkan Demokrasi