Sebanyak 75 peserta hadir dalam giat Kelompok Kerja Guru (KKG) yang digelar Gugus Wijayakusuma Kecamatan Ngaliyan di SDN Gondoriyo, Kota Semarang, Rabu kemarin.
Acara bertema 'Sinau Bareng' Optimalisasi Aset Sekolah ini diharapkan para peserta yang notabene adalah tenaga pendidik ini, bisa menerapkan dan memanfaatkan pengembang aset di sekolah masing-masing.
"Dengan guru mengikuti KKG, guru juga ikut menumbuhkan kebaikan dan menjadi inspirasi bagi muris untuk selalu belajar, karena dengan KKG yang merupakan kombel (komunitas belajar-red), guru bisa memberikan kemampuan terbaik untuk bisa selalu menginspirasi siswa," kata Ketua Gugus Wijayakusuma, Anik Koestiyati dalam sambutannya.
Senada, Ketua KKG, Kris menyampaikan bahwa kegiatan KKG bagi guru sangat penting sebagai salah satu upaya meningkatkan profesionalisme guru. "Sehingga dengan guru belajar aset sekolah, guru akan memahami potensi yang dimiliki oleh sekolah," imbuhnya.
Sementara itu, pemateri Nur Rakhmat mengatakan bahwa aset sekolah sangat penting dan sangat mendukung berhasilnya pembelajaran dan kepemimpinan murid di sekolah.
"Selain itu, aset sekolah atau modal sekolah merupakan anugerah Allah SWT yang harus dioptimalkan agar terjalin, kolaborasi dan mitra positif untuk menumbuhkan kepemimpinan pembelajaran murid, keteladanan semua warga sekolah, dan juga wellbeing sekolah," paparnya.
Dalam penutupnya nur rakhmat mengatakan, semua aset sekolah atau modal sekolah sangat penting, tetapi aset manusia, mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, komite sekolah, paguyuban sekolah itu sangat menentukan untuk berhasilnya semua aset yang ada di sekolah.
Setelah paparan materi, semua peserta diajak “piknik” bersama kepala sekolah sesuai sekolahnya masing masing, dalam piknik tersebut setiap sekolah menginventarisasi tujuh aset yang ada di lingkungan sekolah yang berpotensi memiliki dampak positif bagi siswa.
Tujuh aset tersebut yaitu, aset manusia, sosial, finansial, lingkungan, budaya dan agama, fisik, dan politik. Setelah menginventarisir bersama tim sekolah, semua sekolah diberi kesempatan menyampaikan hasil inventarisasi aset kepada sekolah lainnya.
Salah satu Kepala Sekolah, Musini dari SDN Wates 2 dalam paparan ke kelompok lainnya setelah diskusi menyampaikan sudah mengembangkan aset, kebun sekolah untuk ditanami singkong dan tanaman lain sebagai bentuk edukasi kepada siswa.
Selain itu, Musrian, kepala SDN Bringin 02 menyampaikan memiliki aset berupa kedai dan restoran yang ada di sekitar sekolah sebagai sarana edukasi dan kolaborasi dengan program sekolah.
Acara berlangsung sangat seru karena selain paparan materi ada diskusi, game dan ice breaking yang menarik juga inspirasi dari masing masing sekolah sehingga antara sekolah satu dengan sekolah lain saling memberikan contoh yang baik untuk pengembangan aset sekolah. Acara ditutup dengan doa dan sayonara.
- Dinas Pendidikan Batang Gelar Rakor bersama Kepala Sekolah
- Siswa dan Kepala Sekolah SD Muh 1 Solo Raih Medali Emas dan Perak di Ajang OMBN 2025
- Murid SDN Tugurejo 02 Kini Punya Aplikasi OASE