Memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2021, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, akan mengupayakan penambahan sekolah swasta gratis di Kota Semarang.
- Peringati Hardiknas, Disdikbud Kabupaten Magelang Selenggarakan Gelar Karya Pendidikan
- Puncaki Dies Natalis ke 44, Jalan Sehat Universitas Muria Kudus Bertabur Hadiah
- SMA Islam Ahmad Yani Batang Pamerkan Karya Hasil Daur Ulang Sampah
Baca Juga
Memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2021, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, akan mengupayakan penambahan sekolah swasta gratis di Kota Semarang.
Hal ini disampaikan langsung oleh Walikota yang akrab disapa Hendi, sekaligus mengucapkan Selamat Hari Pendidikan Nasional bagi insan dunia pendidikan yanh ada di Kota Semarang.
Program sekolah swasta gratis menurutnya memang telah berjalan di 80 sekolah yang ada di Semarang, namun kedepan pihaknya akan menambahkan hingga 150 sekolah swasta.
"Sekolah gratis untuk swasta ada 80 sekolah yang tahun depan saya berencana untuk bisa ditingkatkan paling tidak 150 sekolah," kata Hendi, Minggu (2/5).
Menurut Hendi, pendidikan adalah hal vital yang wajib dikembangkan dengan baik, karena dari pendidikan bisa mencetak pemuda-pemuda berkarakter dan cerdas.
Pada Hardiknas kali ini, pihaknya juga akan lebih fokus dalam dunia pendidikan, meski ditengah badai covid. Hendi menuturkan, selama setahun belajar melalui daring karena keterpaksaan, juga ada sisi positif maupun negatif.
"Plusnya hikmah dari covid ini kita dipaksa belajar secara online yang tadinya masih bayangan saya tapi dengan waktu cepat seluruh jenjang sekolah sudah familiar dengan zoom meeting atau daring, kita semua jadi melek teknologi. Tapi minusnya, anak-anak jadi minim pergaulan dan interaksi sosial," ungkapnya.
Dirinya mengaku, sudah saatnya pendidikan berbasis online atau daring harus bisa dikombinasikan pendidikan tatap muka atau luring. Namun pada prinsipnya tetap mempertahankan protokol kesehatan saat harus bertatap muka.
"Yang harus kita lakukan adalah bagaimana mencampur antara daring dan luring, karena PTM ini sudah diterapkan, supaya anak-anak terutama yang masih masa pertumbuhan seperti TK, SD, SMP itu mereka punya jaringan, punya teman, pengembangan daya diri," tuturnya.
Mungkin selama ini, tambahnya, dengan pendidikan daring anak-anak bisa lebih dekat dengan orang tua, namun dari sisi pengembangan diri dan attitude justru jadi kurang berkembang.
"Ya, mereka kurang berkembang karena tidak adanya pergaulan dengan teman dan gurunya dan pasti beda dengan generasi sebelumnya. Saya harap nanti bulan Juli semua sekolah khususnya SD dan SMP mulai kita buka luringnya atau PTM," pungkasnya.
- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Dikukuhkan Sebagai Profesor Kehormatan Bidang Ilmu Hukum Bisnis
- Tim Robot Megalodon UMS Raih Juara 1, Sekaligus Best Strategi SAR 2021
- Pindahkan Fisik Sekolah, SLB Lasem Dan Rembang Dapat Anggaran DAK Rp 8.4 Miliar Lebih