Calon Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyebutkan jika masa pandemi Covid-19 merupakan tantangan bagi semua elemen masyarakat.
- Program Pemberdayaan Masyarakat Semen Gresik Raih Approval Rating SLI Tinggi
- Lembaga Asuransi Siap Bangun Pasar Pamotan, Korban Kebakaran Diminta Bersabar
- Menteri Desa Kagumi Edupark Sinergi Semen Gresik dengan BUMDes
Baca Juga
Calon Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyebutkan jika masa pandemi Covid-19 merupakan tantangan bagi semua elemen masyarakat.
Pasalnya, meskipun di Kota Semarang sendiri tidak melakukan lock down atau PSBB, namun tetap ada pembatasan kegiatan masyarakat cukup ketat di Ibu Kota Jawa Tengah, yang kemudian harus disikapi secara bijak.
Dengan adanya pembatasan kegiatan tersebut, Calon Walikota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut menekankan, bukan berarti Pemerintah Kota Semarang ingin mematikan pelaku usaha yang ada.
Sebaliknya, dengan memberlakukan PKM, justru masih ada celah sempit yang dapat dimaksimalkan dengan hati - hati, untuk dipandang sebagai sebuah peluang besar.
Untuk itu, kala berdiskusi dengan sejumlah anggota ikatan pendukung acara pernikahan Semarang, Hendi menyebutkan jika masa Pandemi justru dapat menjadi momentum adu kreatifitas dan inovasi, untuk lebih menaikkan value setiap lini usaha di Kota Semarang.
Disampaikannya, jika para pelaku usaha mau bersama-sama berupaya menaikkan value usahanya masing-masing, dengan berbagai inovasi, maka akan ada nilai tambah/added value yang mampu digunakan untuk mendongkrak kembali laju perekonomian di Kota Semarang.
Disampaikan oleh Hendi, dirinya tidak ingin berbagai hambatan di masa pandemi menjadi suatu keniscayaan bagi para pelaku usaha, untuk kemudian justru pasrah terhadap keadaan yang saat ini terjadi.
"Jadi kira-kira mau begini-begini saja nggak ? Kala Kepala Daerah, membiarkan kotanya begini-begini saja, itu pasti kepala daerahnya jadul. Jangan dipikir saya biasa-biasa saja kalau sedulur-sedulur saya nggak bisa kerja, saya sedih," tegas Hendi.
"Harus ada upaya sebijak-bijaknya, yang mengedepankan kreatifitas, dan itu telah saya sampaikan salah satunya kepada sedulur-sedulur WO (wedding organiser)," ceritanya, Kamis (9/10).
Hendi berharap agar para pelaku usaha tidak larut dalam kondisi yang sulit saat ini, tapi justru semakin keras menginisiasi berbagai inovasi, yang kemudian menjadi sebuah nilai tambah.
"Jangan terus setiap hari mengeluh, bersedih, mari kita cari inovasi - inovasi, yang justru dapat menjadi added value bagi usaha panjenengan," pesannya.
"Misalnya kalau pernikahan, ada yang menawarkan pernikahan drive thru, jadi tamu menyapa pengantin dari mobil. Atau juga menawarkan acara pernikahan secara daring, jadi tamu tetap bisa menyapa pengantin secara virtual. Dengan semakin banyak inovasi yang lahir, maka saya yakin aktifitas ekonomi akan berangsur pulih," pungkas Hendi optimis.
- Penjabat Wali Kota Salatiga Minta TPID Cek Harga Saat Dini Hari
- Jejak Digital yang Mengguncang Nasib Para Pejuang Lokal
- Tegal Punya Tempat Baru Berbuka Puasa Untuk Nikmati Es Buah Durian Sultan