Pembelajaran Tatap Muka (PTM) uji coba mulai dilaksanakan hari ini di beberapa sekolah yang ada di Jawa Tengah, Salah satunya SMPN 5 Semarang.
- Jateng Minta Pemerintah Perketat Tamu yang Masuk Ke Tanah Air
- Jaga Stamina dan Kebugaran, Kapolres Wonogiri Gowes Bareng PJU dan Anggota
- Jelang Ramadan, Calon Jamaah Umroh Meningkat 3 Kali Lipat
Baca Juga
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) uji coba mulai dilaksanakan hari ini di beberapa sekolah yang ada di Jawa Tengah, Salah satunya SMPN 5 Semarang.
Restu Indah, salah seorang wali murid yang kedua putranya bersekolah di SMPN 5 Semarang mengaku sangat senang ketika sekolah putranya dijadikan sekolah uji coba.
Dirinya juga mendukung 100% keputusan pemerintah dengan segera menggelar PTM.
Bukan karena kesulitan dalam mendidik mata pelajaran anak-anaknya di rumah, namun Restu punya alasan tersendiri mengapa dirinya sangat setuju dan menyambut baik adanya PTM.
"Satu tahun sudah anak-anak belajars ecara daring di rumah, otomatis semua tugas-tugas sekolah dan menyiapkan belajar secara daring kami sebagai orang tua lah yang menyiapkan dan mengajari, mungkin kami bisa mengajarkan apa yang disampaikan guru, tapi mereka kan juga butuh sosialisasi secara langsung dengan guru dan teman-teman sebayanya," jelas Restu, Senin (5/4).
Restu mengatakan, anak-anak tidak hanya membutuhkan pelajaran akademik saja, namun pendidikan karakter dan emosional juga dibutuhkan yang bisa didapat dengan cara sekolah tatap muka.
Salah satu putranya, Dirgham Daichi Kenarestiyanto yang saat ini baru masuk kelas 7, diakui Restu sangat membutuhkan dukungan moral dan emosional dari tenaga pendidikan di sekolah.
Apalagi, kini putranya baru menginjak bangku SMP yang notabene memiliki teman dan lingkungan baru serta perlu adanya sosialisasi dengan lingkungan sekolah.
"PTM itu lebih baik daripada daring karena anak-anak bisa langsung menyimak penjelasan dari gurunya, karena kalau daring setelah absen biasanya anak-anak ditinggal-tinggal kamar mandi atau makan, cenderung anak-anak tidak fokus duduk ditempat," tambahnya.
Sebelum adanya uji coba PTM, Restu mengaku selalu menerapkan protokol kesehatan di lingkungan rumahnya. Itulah yang membuat dirinya yakin untuk mengizinkan anaknya mengikuti PTM.
"Supaya anak-anak taat prokes ya sebelum masuk sekolah anak saya sudah saya biasakan untuk menggunakan masker di luar rumah, saya biasakan setiap masuk rumah dari luar rumah harus cuci tangan dulu. Selama PTM kan tidak ada istirahat jadi cuma saya bekali minum saja dan di rumah sebelum berangkat sekolah sudah sarapan dulu," terangnya.
Sementara itu, Kepala DInas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri mengatakan, hingga saat ini maisng ada sekitar 20% orang tua wali murid yang masih belum setuju dengan adanya PTM pada bulan Juli mendatang.
Namun Gunawan yakin jika nantinya uji coba berjalan dengan lancar bisa diprediksi jika orang tua murid akan mengijinkan putra putrinya untuk mengikuti PTM.
"Setiap sekolah sudah membuat SOP bagaimana dia masuk sekolah hingga pembelajaran semua sudah diatur dan yang terpenting meskipun ada orang tua yang belum setuju, anak tetap bisa mengikuti pembelajaran melalui daring," ucap Gunawan.
- Ketua DPRD Purworejo: Tidak Anti Kritik Dan Terbuka Dengan Media
- Hutan Kota Rajawali Batang Dipasang Barcode Peduli Lindungi
- Kaum Syarikat Islam Banjarnegara Tak Boleh Padam Semangat Dakwah