Rumah dan hunian jadi salah satu kebutuhan penting wajib terpenuhi bagi masyarakat. Kini, pemerintah tengah bersiap menyediakan realisasi program 3 juta rumah subsidi murah yang tujuannya menjamin dan memberikan fasilitas agar masyarakat berhak mendapatkan tempat tinggal layak.
Dukungan pun turut mengalir, salah satunya dari instansi perbankan, sebagaimana yang dilakukan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), yang menilai Jawa Tengah tepat dan potensial diberikan perhatian dalam rangka program Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Guna membantu dan memfasilitasi masyarakat mendapatkan kredit pembelian rumah murah.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan bahwa wilayah Jateng potensi KPR subsidi masih sangat besar. Pihaknya merasa perlu menjalin sinergi kerja sama dengan pemerintah setempat untuk mengincar pasar pemasaran sekaligus serta pembiayaan menyongsong program tiga juta rumah bersubsidi.
"Target kita bekerja sama dengan pemerintahan baru agar BTN dan pemerintah bisa saling berbagi manfaat. Kita siap membidik pasar jauh lebih besar, karena Jawa Tengah memiliki potensi pasar KPR yang baik," kata Nixon.
Program BTN itu nantinya, diharapkan dapat membantu memberikan kemudahan bagi masyarakat bila butuh pembiayaan program rumah murah KPR. Selain itu, juga mendukung program pemerintah dalam menyediakan hunian nyaman dan layak bagi masyarakat, sebagai upaya mengentaskan kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kolaborasi bersama pemerintah ke depannya, BTN berharap, dapat berdampak positif bagi kedua pihak. Pihak BTN sejauh ini siap mewujudkan rencana itu, di usianya yang kini akan genap memasuki Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75.
Menyoroti rencana ini, Prof Dr Nugroho SBM, MSi, Akademisi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro menilai langkah konkret perbankan yang ikut andil memberikan dukungan program besar pemerintah dalam membantu kebutuhan dasar masyarakat, perlu dan harus.
Prof Nugroho menjelaskan, lembaga perbankan secara posisi amat strategis berada di garis terdepan, sehingga kontribusinya bagi bangsa dan negara dapat berperan penting serta mampu memberi manfaat yang dirasakan luas.
"Pilar ekonomi negara terletak pada perbankan yang mestinya aktif dalam memberikan pelayanan terbaik serta dukungan terlebih untuk dukungan langsung membantu masyarakat. Bank sebagai lembaga keuangan, nggak hanya sekedar instansi yang melayani dan memberikan pelayanan tabungan dan sejenisnya bagi masyarakat,” katanya.
“Tetapi di era sekarang, lebih luas dan penting, apalagi dalam penyediaan perumahan subsidi yang akan selalu dibutuhkan kapanpun, tentu perannya begitu luas serta lingkupnya banyak sekali," tambah Prof Nugroho.
Sebagai salah satu wilayah di Tanah Air, Akademisi FEB Undip itu juga menyoroti, Jawa Tengah, sekarang ini, kata Prof Nugroho, menjadi daerah cukup maju dan terus berkembang dalam perekonomian. Kondisi ini, mendorong pertumbuhan ekonomi dan perubahan gaya hidup masyarakat.
Oleh karena itu, Prof Nugroho pun merasa tak heran jika tuntutan dihadapi, harus diperhatikan serius berbagai pihak, baik pemerintah ataupun swasta utamanya yang terlibat peningkatan pelayanan masyarakat. Berlaku juga, menurutnya, termasuk penyediaan perumahan murah bersubsidi.
Dengan ekonomi daerah terus berkembang dan rata-rata masyarakat butuh taraf hidup lebih baik, Ekonom Undip Prof Nugroho menyarankan, pemerintah serta pihak-pihak lainnya harus siap dengan tuntutan sebagai pihak penyedia bagi program rumah subsidi murah.
Sebab prediksi ke depan, penghasilan yang meningkat, akan berdampak membuat masyarakat semakin membutuhkan keperluan utama dalam pembelian rumah KPR.
"Kalau berbicara KPR, semua orang butuh rumah layak dan nyaman ditempati. Kita lihat coba jauh menerawang beberapa tahun lagi, pembelian rumah itu termasuk semacam kebutuhan semua kalangan,” tuturnya.
Bahkan kata Prof Nugroho, sekarang pun, anak-anak muda kaum milenial sebagian sudah mempunyai rencana (planning-red) beli rumah. Padahal, secara ekonomi, mereka baru mulai bekerja belum lama.
Peluang ini, lanjutnya, kalau tidak dituruti didukung langkah sejalan, tentu hasilnya pasti sia-sia dan akan memunculkan suatu permasalahan baru. Sehingga dengan itu, harus terpenuhi apa yang diinginkan masyarakat, pemerintah bersama pihak-pihak terlibat salah satunya perbankan harus siap dengan tuntutan yang ada.
“Rumah itu masuk kebutuhan utama bagi semua orang wajib terpenuhi, apalagi dengan adanya program KPR yang dirasa sangat membantu masyarakat," tandas Prof Nugroho.
- Wali Kota Tegal : Wilayah Eks Karesidenan Pekalongan Harus Jadi Super Prioritas
- Lindungi Situs Kuno, Banjarnegara dan Kemenkumham Bahas Raperda Cagar Budaya
- Divonis 15 Tahun Atas Kasus Pencabulan Anak, Kuasa Hukum R Berencana Banding