Akademisi FEB Undip Yakin Jawa Tengah Akan Berkembang

Masukan pemikiran tentang 'Jawa Tengah Menatap Era Baru' salah satunya mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi.Dicky Aditya/RMOLJateng
Masukan pemikiran tentang 'Jawa Tengah Menatap Era Baru' salah satunya mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi.Dicky Aditya/RMOLJateng

Konsep dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) 'Jawa Tengah Menatap Era Baru', Senin (16/12) salah satunya mengenai sumbangan pemikiran dan dukungan terhadap pemerintahan Jawa Tengah.


Menarik jika membahas tentang perekonomian. Materi ini disampaikan Prof Dr Nugroho SBM, MSi, Akademisi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro menilai, ekonomi Jawa Tengah di tahun 2025 tentu dengan pemerintahan baru kemungkinan akan mengalami peningkatan. 

"Pemerintah provinsi Jawa agar segera bekerja. Kemudian dari kacamata investor, saya harapkan bisa segera melakukan investasi. Terkait prospek ekonomi Jawa Tengah 2025, kita bisa melihat, perkiraan sesuai hasil proyeksi Bank Indonesia, ekonomi Jawa Tengah akan tumbuh positif 4-6 persen. Sehingga jika kita lihat, akan ada peningkatan produktivitas dari perusahaan. Namun disamping itu, ekonomi masyarakat yaitu pengeluaran akan meningkat signifikan," jelas dia. 

Selain itu, Akademisi sekaligus Pakar Ekonomi Undip itu juga menyarankan, pemerintahan baru Jawa Tengah nanti dapat melakukan perbaikan pada investasi dan inflasi. Namun demikian, semua itu tak lepas dari dukungan masyarakat, yaitu dalam menjaga inflasi. 

"Inflasi meningkat dan daya beli masyarakat terjaga di Jawa Tengah bisa dioptimalkan. Selama ini, kita patut senang, inflasi di Jawa Tengah termasuk rendah. Bagi masyarakat, tantangan tersendiri dalam menjaga ekonomi rumah tangga," sebut Prof Nugroho. 

Sebagai masukan, ia pun meminta masyarakat harus menjaga konsumsi rumah tangga demi menjaga ekonomi Jawa Tengah. 

Sedangkan untuk investasi, saran Akademisi FEB Undip itu, risiko harus diantisipasi maksimal sebaik-baiknya oleh industri. "Risikonya jika biaya industri naik akan rawan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK)," kata Prof Nugroho lagi. 

Masukan berikutnya tentang masalah pengangguran di Jawa Tengah. Prof Nugroho menyarankan, pihaknya berharap pemerintah semakin memperluas investasi demi mengurangi tingkat pengangguran. 

"Tingkat pengangguran terbuka di Jawa Tengah kita optimis bisa terus turun. Rata-rata lulusan SMA, meski yang lulusan perguruan tinggi angkanya tinggi juga. Maka perlu menarik investasi ke Jawa Tengah, yang salah satunya untuk mengurangi pengangguran dan menjadikan ekonomi Jawa Tengah lebih baik," masukan Akademisi Undip itu.