Peran Media dalam Pilar Keempat Demokrasi, Ini Kata Ketua JMSI Jateng

Agus Sunarko. Arief Ferdianto/RMOLJateng
Agus Sunarko. Arief Ferdianto/RMOLJateng

Media semakin berkembang dengan pesat, Ketua JMSI Jawa Tengah (Jateng), Agus Sunarko, atau yang akrab disapa Agsun, menegaskan pentingnya peran media sebagai bagian dari pilar keempat demokrasi.

Dalam pandangannya, perhatian yang lebih besar harus diberikan kepada peran media untuk memastikan kelangsungan demokrasi. Namun, dengan kemunculan beragam media baru, Kominfo di berbagai daerah juga perlu meningkatkan pemahaman dan menjadi penengah yang efektif.

"Kita sering kali berbicara tentang tiga pilar utama: eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Namun, semakin jelaslah bahwa media juga merupakan pilar tak terpisahkan dalam membangun dan menjaga demokrasi yang sehat," Agsun.

Tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi media juga berperan sebagai pengawal kebenaran dan wadah bagi partisipasi masyarakat dalam kehidupan demokratis.

Menurut Agsun dengan tegas menyuarakan, bahwa peran media harus diperhatikan secara serius, kita dituntut untuk lebih bijak dalam mengonsumsi informasi yang disajikan oleh media.

"Kritik konstruktif, keberanian untuk bertanya, dan kemampuan untuk menyaring informasi adalah kunci dalam memastikan media tetap menjadi penjaga kebebasan berpendapat dan akuntabilitas publik," paparnya.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa tantangan semakin kompleks dengan menjamurnya media, termasuk media sosial, di era digital ini. Kominfo diberbagai daerah harus lebih proaktif dalam memahami dinamika media yang terus berkembang.

"Meningkatkan literasi media di kalangan masyarakat, mengawasi penyebaran informasi yang hoaks, dan menjadi penengah yang adil dalam menangani konflik informasi adalah langkah-langkah penting yang perlu diambil." Imbuhnya

Lebih lanjut kata Agsun, Sebagai konsumen informasi, kita juga memiliki peran penting dalam mendukung peran media yang sehat. Mulailah dengan menyaring informasi sebelum mempercayainya, belajar untuk tidak terbawa emosi atau sensationalisme, dan aktif berpartisipasi dalam diskusi yang membangun.

Dengan demikian, kita tidak hanya menjadi bagian dari penonton pasif, tetapi juga bagian dari kekuatan yang mendorong perubahan positif melalui media.

"Seiring dengan perkembangan teknologi dan dinamika sosial yang cepat, peran media sebagai pilar keempat demokrasi semakin menuntut tanggung jawab yang besar. Dalam menjawab tantangan ini, kerjasama antara pemerintah, media, dan masyarakat menjadi kunci utama," katanya.

"Kita semua memiliki tanggung jawab bersama dalam menjaga kebebasan media, membendung informasi yang merugikan, dan memastikan bahwa demokrasi tetap hidup dan berdaya. Mari bersama-sama kita menjadikan media sebagai alat untuk menyuarakan kebenaran, keadilan, dan toleransi dalam masyarakat kita," tambahnya.