Hasil catatan yang masuk ke Dinas Perdagangan Tenaga Kerja dan Koperasi (UKM) Karanganyar ada sekitar 1414 orang karyawan terpaksa dirumahkan imbas dari pandemi corona virus disease-2019 (covid-19). '
- Ketua DPRD Kota Semarang Dorong Pemulihan Ekonomi Pasca PPKM Dicabut
- Dinnakerind Cium Potensi IKM Demak Bakal Go Intersional
- Tingkat Pengangguran Terbuka Di Rembang Terendah Ketiga Se-Jawa Tengah
Baca Juga
Sedangkan jumlah karyawan yang di-PHK pelan-pelan juga mengalami kenaikan sebanyak 200 orang.
Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Disdagnakerkop UKM Karanganyar, Martadi.
"Total karyawan yang dirumahkan dan terkena PHK sebanyak 1614 orang," jelas Martadi kepada RMOLJateng, Rabu (15/4) siang.
Pihaknya mengimbau perusahaan mengambil langkah menggilir masuk para karyawan.
"Tapi ini sifatnya hanya meminta, dan saya pun tidak tahu bagaimana AD/ART perusahaan tersebut. Agar mereka bisa menggilir jadwal masuk karyawannya," lanjut Martadi.
Dia menambahkan, banyaknya karyawan yang ter-PHK, permohonan kartu prakerja juga mengalami lonjakan dibandingkan awal mula pendaftaran kartu prakerja dibuka pada 23 Maret 2020 lalu.
"Saat awal dibuka, yang mendaftar hanya empat orang. Tapi hingga Senin kemarin, jumlah orang yang mendaftar kartu Prakerja baik secara online maupun yang datang sendiri mencapai 100 orang," terang Martadi.
Nantinya data yang telah diterima oleh Disdagnakerkop UKM Karanganyar tersebut nantinya akan disampaikan ke Provinsi Jateng. Dan diteruskan ke Kementerian Tenaga Kerja sebagai usulan guna memperoleh kartu prakerja.
"Untuk menghindari terjadinya orang berkumpul, pihaknya telah mengirimkan surat pada pihak kecamatan dan kelurahan untuk menyarankan mendaftar melalui sistem online saja," pesannya.
- Rumah BUMN Semen Gresik Perluas Jejaring dan Perkuat Kapasitas UMKM
- Kembangkan Potensi Terbaik, SG Selenggarakan Talent Pool Program di Lingkungan Perusahaan
- Pemkot Semarang Buka Peluang Investasi