Kader Tani Merdeka Jateng Ikuti Diklat Pupuk Organik Di Atambua NTT 

Pemberangkatan Kader Tani Merdeka Jawa Tengah Ikuti Diklat Pupuk Organik Di Atambua Nusa Tenggara Timur (NTT). Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah
Pemberangkatan Kader Tani Merdeka Jawa Tengah Ikuti Diklat Pupuk Organik Di Atambua Nusa Tenggara Timur (NTT). Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah

Ormas Tani Merdeka yang concerned terhadap dunia pertanian terus berkomitmen menjalankan visi misi memakmurkan petani Indonesia. 


Selama ini permasalah pupuk menjadi momok bagi para petani. Dimana pupuk seringkali sulit didapatkan petani saat musim tanam tiba. Kalau pun, ada harganya juga selangit.

Agar tidak tergantung kepada pupuk subsidi, Ormas Tani Merdeka berupaya untuk mengajak kader tani untuk berdikari dengan membuat pupuk organik yang bahan bakunya banyak disekitar lingkungan. 

Salah satun programnya adalah menjalankan program pelatihan pembuatan pupuk organik. Program perdana dilaksanakan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Jawa Tengah, dengan memberangkatkan 40 kader Tani Merdeka Jateng ke Atambua NTT. 

Para peserta Diklat dilepas langsung oleh Ketua Umum Tani Merdeka, Don Muzakir, dari kantor DPD Tani Merdeka Jateng di Manahan Solo.

"Kami melaksanakan salah satu program Tani Merdeka untuk memakmurkan petani Indonesia, salah satunya soal pupuk," terang Don Muzakir. 

Pendidikan dan Latihan (Diklat) pembelajaran pupuk organik ini diikuti kader Tani Merdeka agar mereka bisa menyerap ilmu dan nantinya bisa diimplementasikan ke wilayah masing-masing. 

"Kami berangkatkan kader Tani Merdeka untuk belajar pupuk organik di Atambua NTT," lanjut Don Muzakir.

Dijelaskan juga alasan memilih Atambua karena ada tempat pembuatan pupuk organik yang sangat ramah lingkungan, baik bahan alami yang mudah didapat, proses pembuatan mudah juga memberi manfaat maksimal untuk tanaman. 

Pupuk dari Atambua tersebut mampu menghasilkan buah yang sangat bagus, padahal tanah di Atambua kering dan tandus tapi dengan formulasi pupuk tersebut bisa menghasilkan pertanian yang melimpah.

"Tujuan Tani Merdeka memakmurkan petani dengan memperhatikan kelestarian lingkungan," lanjutnya. 

Diharapkan dengan pelatihan pupuk organik ini dua tujuan tercapai sekaligus. Pertama petani bisa menghasilkan pupuk sendiri, hemat dan lingkungan tetap terjaga karena meminimalisir bahan kimia.

"Program pertama diadakan Tani Merdeka Jateng, untuk kemudian akan dilakukan oleh Tani Merdeka provinsi lainnya," imbuhnya. 

Sekjen DPD Tani Merdeka Jateng, Wawan Pramono menyambut positif Tani Merdeka Jateng menjadi yang perdana diberi kesempatan mengikuti Diklat Pupuk Organik di Atambua. 

"Terimakasih untuk Pembina Tani Merdeka Mas Dar, Jateng mendapat kesempatan pertama," ucap Wawan Pramono yang merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Karanganyar terpilih. 

Nantinya kader Tani Merdeka Jawa Tengah bisa memanfaatkan dengan maksimal ilmu yang sudah diterima untuk lebih meningkatkan produktivitas pertanian dan memakmurkan petani di Jateng.

"Pelatihan ini diikuti perwakilan Tani Merdeka dari masing-masing Kabupaten/Kota di Jateng," ujar Wawan lebih lanjut. 

Mereka mengikuti pelatihan selama 14 hari. Setelah selesai pelatihan mereka akan membagikan ilmu tersebut pada anggota Tani Merdeka di wilayah masing-masing. 

"Harapannya ilmu ini sampai ke desa desa hingga para petani bisa membuat sendiri pupuk organik tersebut," papar Wawan. 

Dalam kesempatan tersebut Wawan juga menaruh harapan besar pada Dewan pembina Tani Merdeka Sudaryono, yang saat ini dilantik menjabat Wakil Menteri Pertanian, artinya program memakmurkan petani bisa berkelanjutan. 

"Kami mendukung dan bangga pembina kami, Sudaryono, dilantik menjadi Wamen (Wakil Menteri-red) Pertanian, artinya program Tani Merdeka semakin didukung dan berkelanjutan," pungkas Wawan.