Kaligawe Banjir, Sekda Kota Semarang Harap Pembangunan Tanggul Laut Cepat Selesai

Curah hujan yang cukup tinggi dan mengguyur Kota Semarang beberapa hari terakhir membuat wilayah Kaligawe dan Genuk kembali dilanda banjir. Bahkan di daerah terowongan Kaligawe genangan air sempat mencapai ketinggian hingga satu meter.


Curah hujan yang cukup tinggi dan mengguyur Kota Semarang beberapa hari terakhir membuat wilayah Kaligawe dan Genuk kembali dilanda banjir. Bahkan di daerah terowongan Kaligawe genangan air sempat mencapai ketinggian hingga satu meter.

Karena kondisi ini banyak kendaraan roda dua yang mogok ditengah jalan akibat nekat melintasi banjir dan membuat arus lalu lintas sedikit tersendat.

Tak hanya di Kaligawe, wilayah Genuk, seperti di jalan Dong Biru dan Gebang Anom juga tak luput dari terjangan banjir.

Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan, banjir di kawasan Semarang Timur kali ini lebih banyak dikarenakan faktor curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Semarang. Karena, tambah Iswar, sistem pengendali banjir di Sungai Sringin dan Tenggang sudah terselesaikan.

"Sistem ini sebenarnya sudah selesai antara Tenggang dan Sringin karena memang sistem sudah terbentuk semua, normalisasi beberapa sungai juga sudah, tapi ternyata beberapa hari ini disamping memang curah hujan yang begitu tinggi, sungai juga sudah dibendung sehingga kapasitas pompa memang harus ditingkatkan," ucap Iswar saat meninjau banjir di Kaligawe, Jumat (5/2).

Penanganan banjir di Kota Semarang harus dilakukan secara komprehensif. Bahkan saat ini Pemerintah pusat sedang melakukan pembangunan tanggul laut yang nantinya juga difungsikan sebagai Tol Semarang Harbour.

"Jadi untuk penanganan lebih oke lagi memang kami masih menunggu adanya pembangunan tanggul laut yang akan dibangun bersamaan dan difungsikan sebagai tol Semarang harbour. Harapan kita, semarang harbour ini adalah suatu solusi penanganan secara komprehensif tentang kawasan yang ada di timur Kota Semarang seperti Kecamatan Gayamsari, Pedurungan dan Genuk," paparnya.

Iswar berharap dengan adanya Tol Semarang Harbour akan menjadi solusi penanganan banjir Semarang secara tuntas. Nantinya kapasitas kolam retensi yang ada di tanggul laut ini kurang lebih 200 hektar dan nantinya pompa yang ada di Tenggang dan Sringin akan dipindahkan juga ke tanggul laut.

"Saat ini kapasitas di sungai Tenggang 12 ribu meter kubik dan Sringin 10 ribu meter kubik, sehingga totalnya 22 ribu meter kubik, rencananya setelah tanggul laut terbangun, pompa ini akan kita pindahkan semua ke tanggul laut dan dilakukan penambahan kapasitas hingga menjadi 40 ribu meter kubik," tuturnya.

Untuk sementara waktu, BBWS Pemali-Juana dan DPU Kota Semarang akan menambah pompa portabel di sungai Tenggang dan Sringin, agar banjir di Kaligawe dan sekitarnya bisa segera teratasi.

"Khusus penanganan hari ini, dari BBWS dan DPU Semarang berupaya menambah pompa portabel yang ada di wilayah kerjanya. Dan akibat curah hujan yang tinggi beberapa hari ini, akan kita sedot 1-2 hari ini dan segera selesai semua," jelasnya.

Iswar berharap dalam penanganan banjir tidak hanya dari pemerintah saja yang bekerja tetapi masyarakat juga dapat turut mendukung dengan ikut menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarang.

Karena banjir yang terjadi, salah satunya juga karena banyaknya tumpukkan sampah yang dibuang sembarangan.

"Sumbangsih masyarakat sangat kami perlukan untuk penanganan banjir, salah satunya dengan merawat lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah pada sembarang tempat," pungkasnya.