Kapolri Jenderal Listyo Sigit, mengingatkan jajaran Polda Jawa Tengah, mengantisipasi terjadinya kepadatan arus lalu lintas, baik di dalam tol maupun di jalan pantura.
- Rangkaian Pernikahan Kaesang-Erina Selesai, Jokowi : Lega
- Kembali Pimpin Kadin Kota Semarang, Arnaz: Kita Siapkan UMKM Naik Kelas
- Ketua DPRD Salatiga : 22 Persen Tenaga Pendidik di Tanah Air Terindikasi Terpapar Intoleran
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan Kapolri saat melakukan pengecekan persiapan jajaran Polda Jateng dalam menghadapi mudi lebaran 2023 di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Kota Semarang, Selasa (18/4).
Penerapan One Way Nasional yang dimulai dari GT Cikampek sampai GT Kalikangkung untuk mengantisipasi kemacetan arus di tol sangat tepat.
“Meski jika terjadi kemacetan di jalan tol pun juga sudah diantisipasi dengan One Way Lokal. Namun demikian, Saya sudah intruksikan ke jajaran Polda Jateng, bagaimana untuk mengantisipasi adanya kemacetan arus lalu lintas di Jalan Pantura dan jalan jalan alternatif lainnya,” terang Kapolri.
Kapolri menambahkan, pada penerapan rekayasa lalu lintas tersebut. pasti akan menimbulkan beberapa efek pada arus lalu lintas. Dari data yang diterima, sampai saat ini sudah terjadi peningkatan arus mendekati 300 persen.
Angka itu jauh dari rata-rata arus normal yang biasa terjadi.
“Dari batas normal 10 ribu perjam sampai saat ini masuk di angka 30 ribu mendekati 300 persen dan diperkirakan mencapai puncaknya nanti malam dan besok,” tambah Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Kapolri menyampaikan, masyarakat perlu tahu situasi dan informasi tentang penanganan mudik yang dilakukan oleh kepolisian.
Seperti halnya penanganan One Way Nasional ini membuat pemudik yang menuju ke arah Barat harus mencari jalur lainnya.
“Karena rekayasa itu tentunya berdampak pada pengguna jalan lain yang mudik di jam-jam One Way karena kemungkinan melaksanakan mudik ke arah Barat tentunya kami mohon kepada rekan-rekan Jawa Tengah dan Korlantas untuk bisa bekerja sama menyampaikan sosialisasi terkait dengan perubahan rekayasa yang terjadi sehingga masyarakat betul-betul bisa mengikuti dan mengetahui agar tidak terjebak pada proses rekayasa masih berjalan,” katanya.
Selain itu, Kapolri mengakui rest area di tol sangatlah terbatas. Meski demikian, Polda Jateng sudah menyiapkan alternatif bagi pemudik untuk beristirahat.
“Kita informasikan selain rest area juga diberikan ruang untuk istrirahat bagi pemudik dengan memanfaatkan jalur di luar rest area dan jalur tol yang artinya bisa exit. Setelah exit bagaimana masuknya kembali ke tol perlu diinformasikan karena menjadi pilihan agar tidak ada pengguna jalan tidak ada istirahat di bahu jalan karena ini tentunya pertama berdampak terhadap meningkatnya kemacetan dan resiko kecelakaan lalu lintas sangat tinggi,” pungkas Kapolri.
- Kapolrestabes Semarang Pimpin Perbaikan Tanggul Jebol di Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas
- Putri Sulung Nurul Arifin Meninggal Dunia
- Alumni AKABRI Tahun 1999 Gelar Vaksinasi Massal dan Bagi Sembako