Semakin tingginya angka kasus aktif Covid-19 di Kota Semarang membuat Pemerintah Kota Semarang mengambil langkah tegas dalam rangka upaya pencegahan perluasan kasus.
- DPRD Segera Sampaikan Usulan Pengangkatan Wali Kota Semarang ke Kemendagri
- Forkopimda Jateng: Semua Pihak Agar Dukung Pilkada Serentak 2024 Aman, Damai, Lancar dan Kondusif
- TMMD Sengkuyung Tahap I Tahun 2025 Kodim 0726/Sukoharjo Resmi Ditutup
Baca Juga
Dari data siagacorona.semarangkota.go.id hingga Jumat (18/6) siang sudah ada 1.728 kasus yang didominasi dari warga Semarang sebanyak 1.119 kasus dan warga luar kota Semarang sebanyak 609 kasus.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, memberikan instruksi kepada Dinas Perhubungan Kota Semarang untuk menutup beberapa ruas jalan yang berpotensi menimbulkan efek tingginya mobilitas hingga kerumunan warga.
"Jalan yang kita pilih untuk ditutup adalah jalan di kecamatan-kecamatan yang di dalam statistik Dinas Kesehatan warganya banyak yang kena seperti Tembalang, Pedurungan, Banyumanik, Semarang Barat, Semarang Selatan dan Ngaliyan," kata Hendi, sapaan Wali Kota Semarang, saat ditemui di jantornya, Jumat (18/6).
Hendi menekankan, dengan adanya penutupan jalan ini sebagai upaya Pemerintah untuk mengingatkan masyarakat agar tetap mengurangi mobilitas sehingga bisa menekan kasus covid saat ini. Bahkan pihaknya juga tidak akan menutup jalan dimana di wilayah tersebut tidak masuk dalam zona merah.
"Kita coba mengurangi kegiatan warga dan mobilitas dengan menutup ruas jalan, warga boleh saja bepergian tapi seperlunya saja dan tetap kedepankan protokol kesehatan. Penutupan ini sebagai pengingat warga masyarakat jika di wilayahnya kondisinya sedang tidak normal dan banyak warga yang terpapar," jelas Hendi.
Selain penutupan beberapa ruas jalan, Pemkot juga menutup beberapa fasilitas umum seperti taman dan fasilitas olahraga. Tujuannya untuk mengurangi kerumunan dan aktivitas warga kota Semarang.
"Penutupan beberapa taman ini bagian dari upaya kita mengurangi mobilitas dan kerumunan orang, ada 4 tempat umum yang kita tutup lapangan pancasila, taman indonesia kaya, taman bangetayu wetan dan Gor Tri lomba juang," tuturnya.
Hendi juga menerangkan jika nantinya, kasus aktif di Kota Semarang tidak mengalami penurunan, bukan tidak mungkin pihaknya akan memberlakukan pengetatan peraturan sama seperti awal pandemi masuk ke Kota Semarang.
"Perlahan-lahan jika kasusnya tidak terkendali kita akan menuju ke aturan awal kita saat pandemi akan lebih ketat lagi, bisa juga kita tutup semua kegiatan usaha, maka kami berharap kedisiplinan masyarakat bisa terus ditingkatkan agar bisa memutus mata rantai Covid-19, jangan sampai menutup semua tempat usaha yang menyebabkan ekonomi melambat," tandasnya.
- Akuntabilitas Pemerintah Tetap Jadi Komitmen Hendi Meski di Tengah Pandemi
- Minat Bayar Pajak Tinggi, Bupati Banjarnegara Apresiasi Antusiasme Warga
- Komisi C DPRD Jateng Sepakat Sarankan Pemerintah Agar Kembangkan Pembangunan Rumah Bagi Masyarakat Ekonomi Lemah