Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membentuk tiga tim investigasi dalam kasus kecelakaan di Perlintasan Kereta Api Masukoro Raya, Kota Semarang, pada Selasa (18/7) malam.
- Keluarga Minta Masyarakat Maafkan Almarhum Eril dan Gelar Shalat Goib
- KSP : Proyek Infrastruktur Strategis di Pulau Buru Tuntas Sebelum Oktober 2024
- Polda Jateng Akan Tutup 27 Exit Tol Menuju Jateng Dalam PPKM Darurat
Baca Juga
Tiga tim tersebut, Tim Pengecekan Truk Tronton, Tim Pengecekan Rel, dan tim Koordinasi dengan pihak KAI. Investigator Senior KNKT, Ahmad Wildan, mengatakan, dari hasil investigasi yang dilakukan tim, nantinya akan dijadikan acuan penyebab pasti terjadinya kecelakaan.
Wildan mengatakan, tim pertama, bertugas untuk mengecek kondisi dan dimensi truk yang terlibat kecelakaan.
"Truk yang terlibat kecelakaan memiliki 'ground clerance' sekitar 20 sampai 30 cm," katanya.
Sementara tim kedua, kata dia, akan mengecek elevasi rel di perlintsan Jalan Madukoro tersebut.
Menurut dia, lintasan di lokasi kecelakaan tersebut diduga tidak ramah dengan kendaraan dengan "ground clerance" rendah.
"Setelah data dimensi truk dan elevasi jalan diperoleh, akan kami simulasikan," katanya.
Dari simulasi tersebut, nantinya akan diketahui penyebab truk tersangkut hingga macet di atas rel.
Adapun tim ketiga, lanjut dia, akan meminta keterangan dari PT KAI. Antara lain berkaitan dengan seberapa cepat informasi yang diperoleh tentang adanya truk yang macet di tengah perlintasan.
"Bagaimana rencana darurat saat keadaan memaksa yang dimiliki KAI," katanya.
Hasil investigasi ini, kata dia, akan dijadikan sebagai acuan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan serta mengaudit keberadaan perlintasan sebidang.
"Investigasi ini di luar dengan penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian," katanya.
Sebelumnya, Kereta Api Brantas tujuan Jakarta-Blitar menabrak sebuah truk di perlintasan sebidang Jalan Madukoro, Semarang Barat, Selasa malam (18/7)
KA menabrak bagian kepala truk trailer yang melintas dari arah utara ke selatan. Sempat terjadi ledakan saat lokomotif kereta menabrak kepala truk.
- PBNU Apresiasi Wong Solo Tembus Bisnis Katering Haji di Arab Saudi
- Kedepankan Langkah Antisipasi yang Konsisten untuk Cegah Korban Jiwa pada Bencana Alam
- Mayoritas Publik Belum Membutuhkan Amandemen UUD 1945