Pusat perekrutan pekerja di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Anjungan Siap Kerja, diresmikan Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah.
- Pemerintah Setengah Hati Luncurkan Kredit Ultra Mikro Untuk Koperasi
- Kulineran di Kabupaten Batang Bisa Dapat Hadiah Sepeda Motor
- Mbak Ita: Gebyar 10 Program Pokok PKK Mijen, Lambang Keguyuban dan Ketahanan Pangan Warga
Baca Juga
Peresmian berupa peletakan batu pertama sekaligus pembukaan kantor sementara Anjungan Siap Kerja di lingkungan kantor PTPN IX, Siluwok, Kecamatan Gringsing.
Menteri Tenaga Kerja RI Ida Fauziah menyebut kebutuhan tenaga kerja untuk KITB mencapai 282 ribu orang saat beroperasi penuh. Hal itulah yang mendasari perlunya Anjuang Siap Kerja yang juga didukung Kantor Staf Presiden Republik Indonesia.
"Tahun 2023, rekrutmen besar tenaga kerja mulai berlangsung. Anjungan siap kerja ini adalah one stop service pelayanan ketenagakerjaan yang memang didekatkan dengan proyek strategis nasional itu," tuturnya, Sabtu (6/8).
Ia menyebut pada 2023, akan ada perekrutan untuk 28 ribu pegawai. Karena itu, proses perekrutan pegawai yang kompeten perlu dilakukan.
Ida menyampaikan, berdirinya KITB harus jadi solusi masalah pengangguran di Kabupaten Batang dan pada umumnya Jawa Tengah.
Menaker mengatakan, pihaknya mendukung KITB secara all out. Bahkan sudah ada beberapa kebijakan untuk mendukung pemenuhan tenaga kerja di KITB.
"Antara lain, menyusun proyeksi makro rencana tenaga kerja dan mikro di KITB, mengembangkan sistem pasar kerja, meningkatkan kualitas dan kapasitas pelatihan kompetensi di Kabupaten Batang dan sekitarnya," kata politisi PKB itu.
Pihaknya juga akan menyiapkan Balai Latihan Kerja (BLK) di atas lahan seluas lima hektare Kemudian sertifikasi kompetensi dengan mengembangkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sesuai kebutuhan industri, serta memperkuat dan mengembangkan Bursa Kerja Khusus (BKK).
Direktur Utama PT KITB Galih Saksono menyebut, pembangunan infrastruktur jalan sudah 100 persen. Lalu, pembangunan infrastruktur lain sesuai kemajuan. Pihaknya sedang menggarap infrastruktur pendukung lain seperti air, air limbah, air bersih, sampah, kemudian gas.
"Untuk air diharapkan selesai di awal 2023. Kemudian pengolahan air limbah dan sampah akan selesai pertengahan 2023," jelasnya.
KITB akan dibangun di atas lahan seluas 4.300 hektare. Ada tiga klaster yakni creation, innovation dan leisure. Saat ini, pembangunan masih pada fase 1 dengan luas lahan 450 hektare.
Galih menyatakan fase 1 sudah sold out dalam waktu kurang dari 2 tahun. Terdapat 12 investor yang sudah berkomitmen.
"Delapan investor di antaranya sudah melaksanakan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) di Grand Batang City," tandasnya.
Peletakan batu pertama dilakukan bersama dengan Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki dan Direktur Utama PT KITB Galih Saksono.
Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki berharap warga Batang dapat terserap maksimal. Sehingga meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan angka pengangguran.
- Indosat Gandeng Ericsson Tingkatkan Kualitas Jaringan
- Serunya Emak-Emak Ikut Pelatihan Baking Class Gratis dari Gardal
- Perkokoh Sinergi, Semen Gresik Gelar Silaturahmi bersama Media se-Jawa Tengah