Keracunan Arem Arem, 32 Warga Gemolong Sragen Dilarikan Ke Rumah Sakit

Puluhan warga Dukuh Balak desa Tegaldowo, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, mengalami mual muntah dan harus dilarikan ke rumah sakit diduga keracunan makanan arem-arem.


Menurut informasi dihimpun, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (12/2), saat itu warga Dukuh Balak akan mengadakan pengajian. Para ibu secara bersama-sama membuat makanan jenis arem-arem untuk disajikan ke tamu undangan pengajian. 

Setelah mencicipi makanan arem-arem dibuat salah satu warga sudah mengeluh mual muntah dan pusing. Sehingga makanan arem-arem tak jadi disajikan. 

Sebagian ibu-ibu tetap nekat membawa pulang arem-arem tak jadi disajikan tersebut karena merasa mubazir. Setelah disantap saat berada di rumah warga banyak mengeluh mual, muntah, pusing dan sesak napas karena keracunan makanan.

Akhirnya mereka keracunan dilarikan ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas. Sebanyak 32 warga harus mendapatkan perawatan medis. Diantaranya 29 rawat jalan, seorang jalani observasi dan tiga orang harus opname. Namun setelah menjalani perawatan medis warga diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, pada Selasa (13/2).

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen dr Sri Subekti membenarkan ada kasus keracunan di Dukuh Balak, Gemolong.

"Sekitar 32 warga mengalami keracunan dan saat ini kondisinya sudah membaik. Bahkan tiga warga yang sempat opname juga sudah diijinkan pulang," ungkap Sri Subekti.

Munculnya sejumlah kasus keracunan makanan itu Dinkes dan Puskesmas Gemolong akan melakukan monitoring serta arahan terhadap warga untuk menyajikan makanan higienis.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Fanny Fandany mengatakan, dinas telah melakukan tindakan mengumpulkan para pengusaha katering diberi pemahaman pentingnya pengolahan makanan sehat, baik dan tentunya higienis dalam memasak.

"Selain itu secara berkala dinas juga monitoring makanan dan minuman di Sragen khususnya di Gemolong yang saat ini menonjol kasus keracunan agar menjaga makanan olahan agar tetap aman dan sehat," tutur Fanny.

Sebelumnya juga ada kasus keracunan di SMK Muhammadiyah 3 Gemolong Sragen. Tercatat ada 59 siswa dan guru mengalami keracunan makanan, 51 orang rawat jalan, satu orang observasi dan tujuh opname.