Kericuhan Warnai Proses Eksekusi Lahan Kentingan Baru

Kericuhan sempat mewarnai proses eksekusi tanah Kentingan Baru, Jebres, Solo, Kamis (6/12). Warga menolak proses eksekusi yang di lakukan Satpol PP Solo yang dibantu pengamanannya oleh petugas dari Mapolresta Solo. 


Warga memblokade jalan masuk dengan menggunakan barang seadanya termasuk membakar ban bekas di depan pintu masuk. Mereka juga sempat melakukan pelemparan pada petugas yang mencoba menerobos masuk. 

Kuasa Hukum warga Kentingan Baru, Adi Cahyo, sebut pihaknya menyesalkan kejadian eksekusi tersebut.  Warga menolak mengosongkan lahan yang sudah ditempati sejak belasan tahun lamanya dan meminta agar mereka menghormati proses hukum.

"Jika dianggap lahan sengketa seharusnya diselesaikan di ranah pengadilan. Harus ada  dasar hukumnya dulu sebelum ada eksekusi, ini 78 lain yang belum sepakat (ganti rugi)  malah sudah ada eksekusi," tegasnya, Kamis (6/12). 

Warga,  lanjut Adi Cahyo siap untuk melakukan dialog. Namun jika harus dilakukan eksekusi seharusnya semua sudah terima ganti rugi dan sudah sepakat saja. Apalagi sampai saat ini pihaknya juga belum melihat HM dari pemilik lahan yang disengketakan.

"Kita tidak akan tinggal diam, bersama 78 KK yang memberikan kuasa karena belum ada kesepakatan pihaknya akan melakukan perlawanan," tandasnya.

Sementara itu Wakapolresta Solo AKPB Andy Rifai tegaskan pihaknya di minta oleh Satpol PP untuk membantu pengamanan eksekusi lahan di Kentingan Baru, Jebres, Solo. Sebanya 240 personil yang diturunkan untuk pengamanan saat eksekusi.

"Langkah ini (eksekusi) diambil karena sebelumnya sudah dilakukan negosiasi dan pembicaraan termas diberikan solusi berupa ganti rugi," ungkap Andi Rifai.

Sempat terjadi aksi penolakan dan pelemparan kepada petugas namun secara keseluruhan semua proses berjalan aman dan terkendali. Meski akhirnya terpaksa petugas mengamankan warga yang diduga sebagai provokator.

"Tapi mereka tidak ditahan,  hanya diamankan dan dijauhkan dari lokasi.   Namun secara keseluruhan situasinya kondusif," tutupnya.