Program Studi Sastra Indonesia (Sasindo), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Diponegoro merancang sebuah pesta rakyat untuk peringatan Dies Natalis ke-58 tahun 2023 ini.
Rangkaian selebrasi Dies Natalis ke–58 Sastra Indonesia Undip bertajuk Gema Budaya itu, berlangsung pada 21-26 Agustus 2023 di kampus Fakultas Ilmu Budaya Undip, Tembalang. Acara yang digelar meliputi Kirab Budaya, Grebeg Sastra, Gelanggang Sastra, Atraksi Budaya, Pasar Jajanan, Temu Alumni, Ketoprak Kolaborasi, Lakon “Darpo Kayun” dan sebagainya.
Ketua Program Studi Sasindo Undip Dr. Sukarjo Waluyo, S.S., M. Hum., menjelaskan, selama Dies Natalis ini, serangkaian acara diadakan untuk merayakan pencapaian dan kontribusi Program Studi Sastra Indonesia dalam bidang akademik dan budaya.
Gema Budaya, kata Sukarjo, adalah suatu acara atau perayaan yang diadakan untuk merayakan, mempromosikan, atau mempertahankan berbagai aspek kebudayaan suatu masyarakat.
‘’Tujuan dari Gema Budaya ini adalah melestarikan tradisi dan warisan budaya hingga memperkenalkan dan menghormati keanekaragaman budaya dalam masyarakat,’’ ungkap Sukarjo, kepada RMOL Jateng, Rabu (23/8).
Sebagai pembukaan, Gema Budaya akan membangkitkan tema kegiatan berupa ‘Merawat Tradisi, Merayakan Keberagaman’’.
Tema “Merawat tradisi, Merayakan Keberagaman”, kata dia, adalah langkah penting dalam menjaga keharmonisan dan pemahaman lintas budaya di masyarakat. Hal ini melibatkan upaya untuk menghormati, mempromosikan, dan memahami perbedaan budaya, agama, dan kepercayaan dalam masyarakat, serta memastikan bahwa nilai-nilai positif dari keberagaman tersebut tetap terjaga.
‘’Gema Budaya akan diadakan setiap tahun menyusul brand ini sebagai sebuah embrio aktivitas kebudayaan dari akar akademisi dan praktisi Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro,’’ imbuhnya.
Pembukaan acara pada Senin (21/8) di Crop Circle FIB Undip, mahasiswa Sasindo FIB Undip mengawali acara dengan Kirab Budaya mengenakan pakaian adat daerah dan berjalan dari Gedung ICT sampai ke FIB Undip. Sesampainya di FIB Undip, acara diresmikan secara simbolis oleh pimpinan fakultas dengan Pelepasan Merpati.
Pelepasan dua merpati putih yang bernama Sasindo dan Sasindi ini adalah salah satu bagian acara simbolis yang ada dalam serangkaian acara Kirab Budaya ini. Acara dimeriahkan oleh pertunjukan kuda lumping yang merupakan bentuk pelestarian budaya Indonesia yang harus dilestarikan oleh para generasi muda. Selain itu, puncak acara ini adalah adanya Grebeg Sastra yang memberikan buku secara gratis dan juga flash mob yang diikuti oleh seluruh mahasiswa FIB.
“Dari manapun kita berada, kita semua harus sangat aktif dalam mengekspresikan kebudayaan. Karena kebudayaan inilah yang dapat memberikan pesan kepada kita,” ujar Sukarjo, saat membuka acara.
Dekan FIB Undip Dr. Nurhayati, M.Hum menyemangati para mahasiswa untuk meningkatkan semangat literasi.
“Budaya membaca sekarang ini semakin surut, maka dari itu harus diimbangi dengan budaya membaca dengan benar,” tutur Nurhayati.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Penelitian LPPM Undip, Prof. Dr. Agus Subagio, S.Si., M.Si. mengungkapkan acara Dies Natalis ini sangat didukung oleh LPPM sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Program studi Sastra Indonesia merupakan program studi pertama yang didirikan pada awal pendirian Fakultas Sastra yang waktu itu bernama Fakultas Sastra dan Budaya. Pendirian program studi sekaligus fakultas ini bertolak dari gagasan pendirian sebagaimana yang tercantum dalam konsideran Surat Keputusan Rektor UNDIP No. 626/Sp/Adm/BUP/1965 tanggal 25 Januari 1965. Kini, dalam perjalanan usia yang ke-58, Program Studi Sastra Indonesia, FIB, UNDIP telah terakreditas Unggul oleh BAN-PT dan mendapat predikat program studi berstandar internasional dari FIBAA 2022.