Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengklaim jika truk yang tertabrak kereta di perlintasan Madukoro Kota Semarang bukan mogok akibat medan magnet.
- Seluruh Elemen Bangsa Harus Disiplin Menjalani Aturan Hadapi Ancaman Gelombang Ketiga
- Polrestabes Semarang Berikan 50 Vaksin Booster untuk Insan Media
- Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan 'Digrudug' Pasukan Polda Jateng Dengan Tumpeng Besar
Baca Juga
Investigator Senior KNKT, Ahmad Wildan mengatakan, dari hasil investigasi scientific tidak ada bukti jika truk tronton yang berhenti di tengah perlintasan kereta itu karena impedansi magnet.
“Ketika semua orang katakan impedansi atau ada medan magnet ternyata kita temukan bukan,” ujarnya di lokasi kejadian, Jumat (21/7) siang.
Menurutnya, truk atau kendaraan yang berhenti di rel terjadi karena faktor human error. Seperti misalnya pengemudi yang panik saat ada kereta yang hendak melintas.
“Contoh kecelakaan elf yang ditabrak kereta di Kroya, ketika semua orang katakan impedansi atau ada medan magnet ternyata kita temukan bukan,” katanya.
Selain itu, Wildan menyebut adanya human eror dalam kejadian tersebut.
“Pengemudi terdistrak oleh teriakan orang di dalam dan di luar sehingga dia salah memasukkan persneleng gigi dan mesin mati. Ini menunjukkan bahwa beberapa kasus di perlintasan sebidang ada dua. Pertama terkait vilation pelanggaran kendaraan sudah ditutup diterobos. Kedua eror dia udah terlanjur masuk, mesin mati lalu dia lihat datang kereta,” lanjutnya.
Meski demikian, Wildan tak menampik jika medan magnet bisa terjadi dan membuat kendaraan mogok saat melintas di perlintasan kereta. Hanya saja, sampai saat ini pihaknya belum menemukan kejadian tersebut.
“Kita secara scientic belum bisa buktikan ada pengaruh impedansi yang sebabkan mesin mati karena medan magnetis,” imbuhnya.
Hingga saat ini, tiga tim investigasi masih bekerja untuk menyimpulkan penyebab pasti kecelakaan yang melibatkan Kereta Api Brantas dan Trun Tronton di Perlintasan Madukoro Raya, Semarang, pada Selasa (18/7) malam.
Tiga tim tersebut dibagi untuk melakukan investigasi di perlintasan, truk tronton, dan PT KAI.
- DPP Taruna Merah Putih Kecam Keras TikTokers Hina Megawati dan Minta Tidak Terulang
- Jasa Raharja Kembali Bantu Sembako Dan Pohon Penghijauan Untuk Kota Semarang
- Gerakan Tabung Oksigen (GTO) Gratis Merambah Kota Solo Bekerjasama Dengan PMI