Kontribusi Satgas Indo RDB XXXIX-F Monusco dalam Pelatihan FARDC untuk Perdamaian Dunia

Prajurit Kodam IV/Diponegoro yang tergabung dalam Satgas Indo RDB XXXIX-F Monusco telah menyelesaikan pelatihan tingkat lanjutan bagi Force Armed Republic Democratic Congo (FARDC) di Rwampara, Ituri, Kongo. Istimewa
Prajurit Kodam IV/Diponegoro yang tergabung dalam Satgas Indo RDB XXXIX-F Monusco telah menyelesaikan pelatihan tingkat lanjutan bagi Force Armed Republic Democratic Congo (FARDC) di Rwampara, Ituri, Kongo. Istimewa

Prajurit Kodam IV/Diponegoro yang tergabung dalam Satgas Indo RDB XXXIX-F Monusco telah menyelesaikan pelatihan tingkat lanjutan bagi Force Armed Republic Democratic Congo (FARDC) di Rwampara, Ituri, Kongo. 


Pelatihan ini merupakan bagian dari misi perdamaian dunia yang diemban oleh pasukan Indonesia di bawah bendera PBB. 

Upacara penutupan ini menandai selesainya program pelatihan dua bulan yang intensif, di mana personel FARDC mendapatkan berbagai pengetahuan dan keterampilan militer dari instruktur terlatih Satgas Indo RDB XXXIX-F Monusco. 

Program pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan tempur dan taktik militer FARDC dalam menghadapi situasi konflik di daerah mereka. Materi pelatihan meliputi strategi operasi militer, teknik bertahan hidup, hingga penanganan situasi darurat. 

Wadansatgas Letkol Inf Edward Saka Samosir dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas komitmen dan semangat tinggi yang ditunjukkan oleh peserta pelatihan FARDC.

Letkol Edo menyebutkan bahwa dedikasi para prajurit FARDC selama pelatihan sangat luar biasa dan mencerminkan tekad kuat untuk memperbaiki kemampuan militer mereka demi terciptanya kedamaian di Republik Demokratik Kongo.

Letkol Edo juga menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam mendukung upaya untuk memperkuat kapasitas militer dalam menjaga perdamaian dan keamanan di Republik Demokratik Kongo.

Ia menambahkan bahwa misi perdamaian tidak bisa dilakukan oleh satu negara saja, melainkan memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak di tingkat global. "Pelatihan ini adalah bukti nyata bahwa ketika kita bekerja bersama, kita bisa mencapai hal-hal besar," ujar Letkol Edo dalam pidatonya.

Upacara penutupan ini turut dihadiri oleh Col. Muhammad Thariq Hossain (Deputy NS), Col. Mukmin (CC Ban RDB), Col. Bozibo Balibolama Faustin (Dir Ops of FARDC), serta Komandan Kontingen dari negara-negara lain yang bergerak di bawah Northern Sector of Monusco. 

Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama dalam mendukung upaya perdamaian di Republik Demokratik Kongo. Dukungan internasional yang ditunjukkan oleh para pejabat militer dari berbagai negara ini sangat penting untuk memastikan keberhasilan misi perdamaian di Kongo. 

Kolonel Hossain dalam sambutannya juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Satgas Indo RDB XXXIX-F Monusco atas pelatihan yang diberikan.

Ia menegaskan bahwa ilmu dan keterampilan yang didapatkan oleh FARDC akan sangat bermanfaat dalam menjalankan tugas mereka di lapangan. Ia juga berharap agar kerja sama yang baik ini dapat terus berlanjut dan bahkan ditingkatkan di masa yang akan datang.

Pelatihan yang telah diberikan tidak hanya berfokus pada aspek teknis militer saja, tetapi juga mencakup nilai-nilai kemanusiaan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. 

Ini penting karena operasi militer harus tetap memperhatikan aspek-aspek tersebut agar tidak menimbulkan masalah baru di tengah upaya menciptakan perdamaian.

Program pelatihan ini juga memberikan kesempatan bagi prajurit Satgas Indo RDB XXXIX-F Monusco untuk berbagi pengalaman dan keahlian mereka dengan prajurit FARDC, sekaligus memperkuat ikatan persahabatan dan kerja sama antara kedua negara. 

Kolaborasi semacam ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi upaya perdamaian di Kongo dan dunia.

Dengan selesainya pelatihan ini, diharapkan FARDC dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan yang ada dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan damai di Republik Demokratik Kongo. 

Ini adalah salah satu wujud nyata dari kontribusi Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia, sejalan dengan amanat konstitusi dan komitmen terhadap PBB.