KPK Didesak Berani Usut Rekaman Rini-Sofyan

Tuntutan agar KPK segera turun tangan menyelidiki isi rekaman percakapan Rini Soemarno dan Sofyan Basir makin deras. Kali ini tuntutan itu datang dari Solidaritas Mahasiswa Anti Korupsi (SOMASI).


Massa SOMASI datang ke KPK dan kemudian menggelar aksi, Senin (7/5). Mereka meminta KPK segera memeriksa isi rekaman Menteri BUMN dengan bos PT PLN Persero yang telah tersebar luar di media sosial.

"Tersebarnya rekaman suara antara Rini Soemarno dan Sofyan Basyir berhasil mengungkap bagaimana korupsi merajalela," kata Koordinator Lapangan SOMASI, Rifki di depan Gedung KPK saat berorasi, seperti dalam keterangannya sesaat lalu kepada Kantor Berita Politik RMOL

Mereka menilai ada persekongkolan pembagian jatah saham di proyek BUMN. Dalam salah satu bagian rekaman, memang sempat tercetus omongan adanya pembagian jatah sebesar 15 persen pada proyek PLN dan Pertamina.

Tidak hanya itu. Massa juga meminta KPK segera mengusut dugaan korupsi yang melibatkan keluarga Soemarno. Mulai dari Rini Soemarno, Arie Soemarno, hingga Ongki Soemarno.

"Kami yang tergabung dalam SOMASI mendesak KPK harus berani periksa trio Soemarno karena diduga melakukan praktik korupsi berjamaah," beber Rifki.

Aksi ini dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Demo berlangsung tertib. Namun pihak KPK belum juga berkomentar atau memulai sebuah penyelidikan untuk menguak kebenaran adanya dugaan bagi-bagi fee dalam rekaman tersebut.

Desakan para penegak hukum, khususnya KPK untuk mengusut Rini cs bukan datang kali ini saja. Begitu rekaman tersebar di media sosial, sejumlah aktivis dan pengamat hukum ramai-ramai meminta penegak hukum segera bergerak cepat mengusut persoalan ini.