Salah satu perusahaan teknologi ternama asal Korea Selatan, LG
Electronics, memutuskan untuk keluar dari bisnis seluler setelah
bertahun-tahun menjadi pesaing utama Samsung.
- Kredit Pintar Ajak UMKM Tingkatkan Literasi Keuangan
- Jangan Galau, Pertamina Jamin Pasokan BBM dan LPG Aman Selama Ramadhan dan Idul Fitri
- Pemerintah Indonesia Petakan Berbagai Proyek Potensial Bagi Investasi China
Baca Juga
Salah satu perusahaan teknologi ternama asal Korea Selatan, LG Electronics, memutuskan untuk keluar dari bisnis seluler setelah bertahun-tahun menjadi pesaing utama Samsung.
Sejumlah analis mengatakan, langkah yang diambil salah satu raksasa perusahaan teknologi yang berkantor pusat di Yeouido-dong, Seoul itu dapat menciptakan lebih banyak peluang bagi Samsung, daripada pesaing lainnya di pasar ponsel pintar Amerika Utara yang menguntungkan, dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Firma riset Gartner dan Counterpoint memperkirakan, pangsa pasar LG AS saat ini mencapai sekitar 10 persen, seraya menambahkan LG lebih kuat di pasar di mana ia bermitra dengan perusahaan telekomunikasi untuk memasukkan perangkatnya sebagai bagian dari rencana seluler.
"Apple cenderung melayani pasar (AS) yang lebih tinggi; jadi mungkin mengambil sebagian kecil dari penjualan LG," kata analis Gartner, Tuong Nguyen, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (6/4).
"Kemungkinan besar Samsung mewarisi banyak hal karena kedua vendor bersaing di pasar yang sama," lanjutnya.
Secara global, pangsa pasar LG menyusut menjadi 2 persen pada tahun 2020, penurunan besar dari statusnya sebagai pembuat smartphone terbesar ketiga di dunia setelah Samsung Electronics dan Apple Inc selama puncaknya pada tahun 2013.
Analis Counterpoint, Tarun Pathak mengatakan LG sebagian besar bersaing di kelas menengah, karena ponsel andalannya menerima respons pasar yang hangat.
"Jadi sebagian besar merek Cina dan kelas menengah akan mendapat manfaat melalui keluarnya LG. Di pasar utamanya seperti AS - Samsung, Motorola, HMD sebagian besar (ZTE, Alcatel pada tingkat yang lebih rendah) akan diuntungkan, sementara Xiaomi, Motorola akan diuntungkan di LATAM dan Samsung di Korea," tambah Pathak.
Penggemar teknologi di Twitter menyesalkan keluarnya nama yang pernah ada di mana-mana di industri ponsel pintar, dengan banyak yang memuji LG karena memelopori fitur-fitur yang sekarang sudah dikenal seperti kamera sudut ultra lebar dan layar sentuh kapasitif di perangkat seluler.
"Mereka tidak selalu menguasai setiap ponsel, tetapi kehilangannya berarti kehilangan pesaing yang bersedia mencoba hal-hal baru, bahkan ketika mereka tidak bekerja," kata YouTuber populer Marques Brownlee di akun Twitternya @MKBHD.
**
- Komitmen Jalankan CSR, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Raih Best CSR dan Best Social Innovation dalam E2S Award 2023
- Rekrutmen Tenaga Kerja Industri di Demak, Dinnakerind Demak: Sekarang Malah Andalkan Lulusan BLK
- Menjamurnya Petani Milenial, Ketua PKK Batang Soroti Geliat KWT Tekuni Agribisnis