Lukisan Seniman Ini Moncer Hingga Luar Negeri

Seniman Ilyas saat melukis sosok Soekarno di atas kanvas. RMOL Jateng
Seniman Ilyas saat melukis sosok Soekarno di atas kanvas. RMOL Jateng

Menggeluti dunia lukis sejak Sekolah Dasar (SD) membuat Muhammad Ilyas Ruhiyat memilih jalan hidup menjadi seniman alih-alih sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). 

Bicara mengenai penghasilan Ilyas mengaku bahwa Ia memang tak punya penghasilan tetap. Tapi karena seniman lukis adalah panggilan jiwa maka setia menggeluti. Meski demikian, dia pernah di titik stres tapi selalu bangkit untuk berkarya.

Dia mengisahkan, meski putus kuliah di semester 6 di Universitas Negeri Semarang (Unnes) memilih untuk memilih menjadi pelukis.

Iya, dulu sempat kuliah di Unnes Semester 4 cuti  dan semester 6 keluar dan memilih aktif melukis,” kisahnya di Sanggar Kreasi, Kamis (9/11). 

Sebagai pelukis tidak hanya sekedar melukis, namun juga memasarkan. Selain melukis sesuai aliran, dia juga menerima pesanan dari pelanggan dengan mulai harga Rp50 ribu hingga ratusan juta.

Dulu, lanjutnya, pernah ikut lomba lukis di Jawa Timur dan berhasil masuk 10 besar. Dari cikal bakal itu mulai dikenal termasuk kolektor seni, artis dan bahkan peminat seni luar negeri. Alhasil, dia mantap memilih menjadi seniman.

"Pernah dapat pesanan dari Ivan Gunawan dan dari orang-orang menengah ke atas lah ya, dengan harga puluhan per lukisan. Pernah juga dapat customer dari luar negeri nyaris tembus Rp100 juta," tuturnya.

Gaya lukisan diciptakan beraliran ekspresionisme, mengedepankan kesepontanitas dan menekankan emosi jiwa saat berkarya.

"Style lukisanku banyak terinspirasi dari seniman-seniman barat yakni Zinlim dari Korea dan kalau dari Indonesia terinspirasi dari Afandi dari Jogjakarta," pungkasnya.

Karyanya untuk saat ini lebih ke figure tokoh terkenal di Indonesia atau dunia, seperti Soekarno, KH Hasyim Asyari dan lainnya. Ia pun berharap karyanya go internasional sehingga mengharumkan nama bangsa.