- Upaya Melek Literasi Digital Bagi Gen Z
- Resmi Kukuhkan 13 Guru Besar Baru, Unnes Perkuat Komitmen Wujudkan Pendidikan Cemerlang
- Bukan Hanya Soal Kesejahteraan, PGRI Minta Perlindungan
Baca Juga
PURWOREJO - Tiga mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Rajawali Purworejo berhasil mendapatkan pendanaan untuk proposal mereka yakni Modernisasi Pemasaran Bibit Buah Unggul dalam Mendukung Lahirnya Petani Milenial Di Daerah dalam bentuk aplikasi Toko Bibitku (Tobitku).
Pendanaan kegiatan itu berasal dari Kemendikbudristek Dikti melalui Ditjend Belmawa pada skema Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Video Gagasan Konstruktif (VGK).
Ketiga mahasiswa yang terlibat didalanya meliputi Hilda Nova Indira dengan anggota Andini Wulansari, Yoga Wicaksana, Nasywa Anasya Rahma, dan Erin Fitriyah.
Hilda Nova Indira menyebut dalam PKM VGK kali ini, tim akan menguraikan secara komprehensif mengenai rencana modernisasi pemasaran bibit buah unggul sebagai upaya strategi dalam mendukung pertumbuhan petani milenial di daerah. Menurutnya, urgensi penyusunan VGK dengan gagasan modernisasi pemasaran bibit buah unggul untuk meningkatkan petani milenial daerah ini diharapkan dapat menginspirasi dan menciptakan ekosistem pertanian yang inklusif, inovatif, dan memberikan dampak positif bagi peningkatan jumlah petani milenial.
"Tujuan jangka panjang PKM-VKG tim mahasiswa STIE Rajawali dapat memotivasi partisipasi mahasiswa dalam mengelola imajinasi, persepsi, dan nalar sebagai upaya solusi yang konstruktif terhadap masalah kekinian yang terjadi di masyarakat dan terkait dengan isu keprihatinan bangsa Indonesia atau pencapaian tujuan SDGs di Indonesia. PKM VGK dimulai dari gagasan yang konstruktif, kemudian diwujudkan dalam karya konten video kreatif dan komunikatif di YouTube," katanya, Kamis (18/07).
Dijelaskan, Tobitku lahir sebagai aplikasi yang mendorong minat dan motivasi anak muda. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan anak muda dapat meningkatkan perekonomian di daerahnya. Anak muda juga memahami bahwa menjadi seorang petani tidak harus terjun langsung kesawah. Dengan membantu menjual bibit buah unggul dengan memanfaatkan teknologi modern, anak muda sudah menjadi petani milenial.
"Proses pelaksanaan dimulai dengan fase observasi. Untuk tahap ini, hal pertama yang akan kita lakukan adalah mengambil suatu masalah untuk menentukan ide cerita dan kemudian melanjutkan dengan pemecahan masalah," jelasnya.
Ketua STIE Rajawali yang sekaligus Dosen Pembimbing Tim Mahasiswa PKM VGK, Dr Hesti Respatiningsih SE MPar, merasa bangga dan memberikan apresiasi kepada 5 mahasiswa yang telah menyumbangkan prestasi nasional tahun 2024 ini. Selaras dengan pembelajaran Kampus Merdeka, kegiatan PKM diharapkan dapat memberikan kesempatan dan tantangan dalam pengembangan kreativitas, inovasi, dan kapasitas, serta kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan atau solusi melalui masalah dan dinamika yang ada di masyarakat.
"STIE Rajawali Purworejo memberikan konversi SKS sebesar 6 SKS pada tim mahasiswa yang sudah berprestasi dengan lolos pendanaan PKM VGK Kemendikbudristek Dikti. Dan jika nanti tim mahasiswa PKM VGK lolos Pimnas akan diberikan tambahan konversi 3 SKS," sebutnya.
- Kenali Potensi Kekayaan Kuliner Bahari Demak
- Lebih Mendalam Dengan Hasil Festival Kesenian Wisata Pesisir
- Upaya Melek Literasi Digital Bagi Gen Z