Mahasiswa KKN Tematik Undip Sulap Buah Mangrove Jadi Kerupuk Sehat

Inovasi Unik dari Desa Tapak Semarang
Mahasiswa KKN Tematik Undip Sulap Buah Mangrove Jadi Kerupuk Sehat. Istimewa
Mahasiswa KKN Tematik Undip Sulap Buah Mangrove Jadi Kerupuk Sehat. Istimewa

Semarang - Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang tergabung dalam tim kuliah kerja nyata (KKN) Tematik Penguat Komoditas Unggulan Masyarakat (PKUM) berdayakan salah satu hasil sumber daya pesisir wilayah Desa Tapak, Tugurejo, Semarang.

Sejumlah komoditi sumber daya pesisir seperti rumput laut, bandeng, udang, kepiting dan mangrove dikembangkan menjadi beberapa olahan produk makanan siap konsumsi. 

Program yang dijalankan selama tiga bulan dari tanggal 14 September hingga 14 Desember ini menggandeng satu kelompok UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) mitra yakni Putri Tirang.

UMKM Putri Tirang terdiri dari 10 pelaku usaha yang masing masing memiliki produk yang berbeda-beda. Kelompok ini dipilih lantaran konsisten dalam menjalankan usaha pengolahan komoditi sumber daya pesisir itu.

 “Kami merasa sangat bangga dan senang karena dipercaya menjadi mitra KKN Tematik selama dua tahun berturut-turut. Ini menunjukkan bahwa usaha kami mendapat perhatian dan dukungan untuk terus berkembang,” ujar Yannah, Ketua Putri Tirang.

Potensi mangrove di Desa Tapak belum dimanfaatkan secara maksimal, khususnya buah mangrove Avicennia marina yang melimpah hingga jatuh berserakan di tanah. Peluang tersebut membuat Tim KKN PKUM Undip hadir dengan gagasan inovatif untuk mengolah buah tersebut menjadi produk bernilai tambah, yaitu kerupuk. Produk ini tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki kandungan bioaktif yang dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti antioksidan dan serat alami.

Tergabung dalam Tim Pengabdian Masyarakat KKN PKUM adalah Dr Suryanti, MPi, selaku Ketua Pengabdian PKUM, lalu sebagai anggota adalah Dr Churun A’in, Siti Rudiyanti, MSi dari Prodi Manajemen Sumber Daya Perairan (MSP), serta FPIK-Universitas Diponegoro bersama  mahasiswa KKN dari prodi Manajemen Sumber Daya Perairan (MSP), Teknik Kimia, Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Ekonomi dan Kedokteran.

Kesemua turut andil membantu mitra UMKM Putri Tirang dalam mengatasi masalah melalui program pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas produk.

Tim KKN Tematik PKUM Undip melakukan berbagai tahapan mulai dari penelitian awal, pengujian bahan baku, hingga proses produksi yang melibatkan masyarakat setempat. Buah mangrove harus melalui proses pengolahan khusus untuk menghilangkan senyawa beracun seperti tanin, sehingga aman dikonsumsi. Proses tersebut melibatkan beberapa langkah seperti perendaman, perebusan, hingga pencucian berulang sebelum diolah menjadi adonan kerupuk.

“Kami berharap inovasi kerupuk mangrove ini tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan nilai tambah buah mangrove, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat. Selain itu, produk ini diharapkan mampu memperkenalkan Desa Tapak sebagai salah satu pionir dalam pemanfaatan sumber daya lokal secara berkelanjutan,” ujar Jeihan, Ketua Tim KKN.

Tidak hanya itu, Tim KKN Tematik PKUM Undip juga membantu warga dalam aspek digitalisasi pemasaran. Strategi pemasaran yang diajarkan meliputi penggunaan media sosial, menempelkan barcode pada kemasan yang memuat isi kandungan produk, hingga pemanfaatan platform digital untuk memasarkan produk secara lebih luas.

Selain manfaat ekonomis, inovasi ini juga memiliki dampak lingkungan yang positif. Masyarakat secara tidak langsung turut menjaga kelestarian ekosistem mangrove.