Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Teddy Sulistio mencium aroma upaya menaikkan atau penggelembungan suara menjelang Pilkada 2024 di Salatiga.
- Demokrat: Megawati Penghalang Penyidikan Kudatuli
- Sebut Tak Mengetahui Alasan Pengunduran Diri Ketua DPC PDIP Salatiga, Teddy Sulistio : Komandan Pacul Jangan Pura-pura Terkejut
- Komunitas Senam Solo Timur Beri Dukungan Ganjar Jadi Presiden 2024
Baca Juga
Bahkan dedengkot Partai PDI Perjuangan menyebutkan, dugaan penggelembungan ini adalah kepentingan partai tertentu dengan tujuan menjadikan caleg tertentu dan melibatkan Perguruan Tinggi (PT) ternama di Salatiga.
Ia menegaskan, kecurigaan dugaan penggelembungan suara itu ia 'baca' terjadi di wilayah Kacamatan Sidorejo, Salatiga.
"Ada upaya untuk menaikkan jumlah pemilih di Kecamatan Sidorejo kepentingan partai tertentu dengan tujuan menjadikan caleg tertentu, bekerja sama dengan kampus di Salatiga," tegas Teddy.
Teddy mengatakan, modus yang digunakan mengubah domisili mahasiswa kampus tersebut dari domisili asal daerah menjadi penduduk Salatiga.
"Arahnya jelas, untuk menambah jumlah pemilih Pemilu yang kemudian diarahkan untuk mendukung salah satu parpol tertentu atau caleg tertentu," terangnya.
Di Kecamatan lain, lanjut dia, juga terjadi yakni Argomulyo. Di wilayah ini, disebutkan bekerja sama dengan sebuah perusahaan berskala internasional di kawasan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga.
"Di Kecamatan Argomulyo juga sama, dengan modus operandi dan tujuan yang sama. Tujuan besarnya adalah menaikkan kuota dari 25 kursi di DPRD menjadi 30 kursi. Namun perlu diingat, jumlah penduduk sltg masih dibawah 200 ribu jiwa," terangnya.
Diakui, ia pun telah meneruskan kecurigaan ini ke pihak-pihak terkait macam Ketua Bawaslu, Ketua KPU, Kepala Dukcapil Polres Salatiga dan Kapolres Salatiga untuk diantisipasi.
"Stop upaya penggelembungan suara," ucapnya.
Sementara, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Salatiga Kota Salatiga Agung Ari Mursito mengaku, belum menerima aduan secara resmi terkait kecurigaan penggelembungan suara.
"Belum ada aduan itu, cuman kalau rasan-rasan atau sekedar wacana untuk penambahan kursi pernah dengar. Kalau jumlah penduduk Salatiga 200-300 ribu baru bisa 30 kursi," ujar Agung Ari Mursito.
Ia pun mengaku akan melakukan kroscek dengan Disdukcapil, termasuk tambahan data dari BPS.
Dia melanjutkan, upaya pengawasan Bawaslu Kota Salatiga saat adanya pihak-pihak melakukan dan mencoba membeli KTP dari luar Salatiga dijadikan warga Salatiga secara dadakan diakui sampai saat ini masih dalam pengawasan.
“Masih (pengawas), nanti sambil jalan coba kami fokus juga ke sana," imbuhnya.
- PDIP Klaim, Rekomendasi Golkar dan PPP Jatuh ke Hadi-Sugeng
- Kampanyekan Paslon Berlian, Relawan Topi Kuning Gelar Senam Massal di Karanganyar
- Prabowo Rugi Kalau Rizal Ramli Diserobot Jokowi