Menag Yaqut Minta Semua Pihak Tak Saling Menuduh

Gus Men saat mengunjungi Stem Cell and Cancer Research (SCCR) di Gunung Pati, Kota Semarang, didampingi Dekan FK Undip dan Dekan FK UIN Walisongo, Semarang . (Dok FK Undip)
Gus Men saat mengunjungi Stem Cell and Cancer Research (SCCR) di Gunung Pati, Kota Semarang, didampingi Dekan FK Undip dan Dekan FK UIN Walisongo, Semarang . (Dok FK Undip)

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bersimpati atas wafatnya peserta didik PPDS Fakultas Kedokteran Universitas  Diponegoro, Semarang. Oleh karena itu Gus Men -- demikian ia biasa disapa-- berharap kasus ini lekas terselesaikan dengan baik, dengan membiarkan pihak berwajib, dalam hal ini Kepolisian menyelesaikan proses penyelidikannya. 


Gus Men mengatakan, dia sangat paham perasaan keluarga almarhumah dr. Aulia Risma Lestari, tapi juga sangat tahu kondisi batin Dekanat FK Undip pada khususnya dan Rektorat Undip pada umumnya atas peristiwa ini. 

Karena itu dia menghimbau sejumlah pihak untuk menahan diri dan tidak saling melempar tuduhan tanpa dasar kepada FK Undip, apalagi kepada korban.

"Soal wafatnya mahasiswi Kedokteran Undip yang sedang mengikuti residen atau PPDS, saya berharap semua pihak untuk menahan diri dan tidak saling menuduh,"  kata Gus Men saat mengunjungi Stem Cell and Cancer Research (SCCR) di Gunung Pati, Kota Semarang, baru-baru ini.

Didampingi Dekan FK Undip Dr. dr. Yan Wisnu Prajoko, M.Kes., Sp.B.Subsp.-onk(K), dan Dekan FK UIN Walisongo dr. Sugeng Ibrahim, M. Biomed (AAM), Gus Men meyakini kasus ini akan segera berakhir dengan terang benderang.

Berbeda dengan kampus negeri pada umumnya seperti Undip, yang berada di bawah payung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Universitas Islam Negeri (UIN) berdiri di bawah payung atau naungan Kementerian Agama (Kemenag). 

Dan UIN memiliki lima (5) Fakultas Kedokteran di Indonesia, karenanya Gus Men berharap peristiwa ini menjadi bahan pembelajaran penting semua pihak.