Menristekdikti Dukung Perusahaan Kembangkan Riset Teknologi

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, tertarik dengan salah satu perusahaan lokal di Kendal yang keseluruhan dimiliki oleh anak bangsa,  Rabu(19/9).


Kunjungannya ke PT. Terryham Proplas Indonesia adalah mengapresiasi kepada perusahaan anak bangsa yang telah melakukan riset dibidang Unplasticized Poly Vinyl Chloride (UPVC).

Menristekdikti, Mohamad Nasir mengatakan,  UPVC dapat menjadi kebutuhan utama dimasa depan terutama dalam hal pembangunan.

"Saya apresiasi dan bangga kepada perusahaan swasta milik anak bangsa yang telah mengembangkan Riset dibidang UPVC.  UPVC ini dapat menjadi pengganti bahan utama kayu. Jika kita terus tergantung kepada kayu tentu akan merusak alam, maka riset yang dilakukan perusahaan ini sangatlah membantu," katanya.

Sementara untuk saat ini sebagai bahan baku masih memiliki ketergantungan dari Luar Negeri, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih mencapai 50% dan akan menuju ke 60%.

Mohamad Nasir meyakini jika UPVC akan menjadi kebutuhan utama dalam pembangunan di Indonesia. Terlebih pihaknya mengakui jika UPVC tahan terhadap Gempa.

"Jika rumah keseluruhan berbahan dasar UPVC setidaknya ketahanan terhadap gempa meningkat dan saya jamin lebih tahan bila dibandingkan tembok.  Kalau terjadi gempa UPVC itu hanya bergerak dan akan kembali seperti semula, " jelasnya.

Menurut Direktur PT Terryham Proplas Indonesia, Syamsunar,  mengatakan,  pihaknya selama ini menjalankan pabrik dulu baru riset.

Bahkan Menristekdikti tertarik dengan perusahaan ini karena melakukan proses produksi dan riset secara bersamaan dan ini baru satu-satunya di Indonesia. Saat ini dengan melakukan berbagai riset akhirnya kandungan lokal bisa mencapai tujuh puluh persen.

"Prinsipnya pak menteri ini kan tertarik,  ini jadi case bahwa kadang riset tidak harus dimulai dulu bisa industri berjalan kemudian riset mengikuti untuk menerobos ketertinggalan," katanya.