Moeldoko Buka Sekolah Staf Presiden Angkatan II

Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko bersama Deputi IV KSP Juri Ardiantoro, VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoro, meresmikan peluncuran Sekolah Staf Presiden Angkatan II, di Museum Kebangkitan Nasional Jakarta, Senin (22/5).
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko bersama Deputi IV KSP Juri Ardiantoro, VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoro, meresmikan peluncuran Sekolah Staf Presiden Angkatan II, di Museum Kebangkitan Nasional Jakarta, Senin (22/5).

Kepala Staf Kepresiden Dr. Moeldoko kembali mengundang anak-anak muda Indonesia untuk mengikuti Sekolah Staf Presiden (SSP) Angkatan II. Undangan terbuka ini, Ia sampaikan saat meresmikan peluncuran SSP Angkatan II, di Museum Kebangkitan Nasional Jakarta, Senin (22/5).


Moeldoko memastikan, melalui Sekolah Staf Presiden, anak-anak muda Indonesia akan mendapatkan pengalaman tentang bagaimana sulitnya mengelola negara. Sebab, peserta akan bekerja dan terlibat langsung dengan para Tenaga Ahli di Kantor Staf Presiden dalam memecahkan berbagai persoalan pada pelaksanaan isu strategis dan program prioritas Presiden. 

 “Jadi saya undang talenta-talenta unggul Indonesia untuk mendaftar dan berkompetisi secara fair memperebutkan kesempatan yang langka ini,” tegas Moeldoko. 

Seperti diketahui, Sekolah Staf Presiden ini pertama kali berlangsung Juli tahun lalu.  Mengingat saat itu masih belum lepas dari pandemi COVID-19, peserta dibatasi untuk pendaftar dari wilayah sekitar Ibukota. Tak kurang dari 60 ribu pendaftar diseleksi hingga menghasilkan 35 peserta. 

Tahun ini, Sekolah Staf Presiden Angkatan II kembali dibuka dengan memberi kesempatan bagi pemuda dari seluruh wilayah Indonesia. Kali ini dalam pelaksanaannya, Kantor Staf Presiden bekerjasama dengan Pertamina. Kedua lembaga pelat merah ini akan bekerjasama untuk menghasilkan calon-calon pemimpin bangsa yang memahami kompleksitas mengelola negara. 

Moeldoko menegaskan, anak-anak muda Indonesia harus mulai mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin bangsa. Salah satunya dengan memahami berbagai persoalan negara. Terlebih, saat ini Indonesia menghadapi banyak tantangan baik di lingkungan global maupun lokal. 

“Bagaimana pemerintah menghadapi persoalan geo politik global. Bagaimana pemerintah bekerja keras melakukan transformasi ekonomi hijau dan lainnya. Semua ini sangat kompleks. Nah, anak muda harus paham soal ini. Jangan sampai road map yang disiapkan pak Jokowi untuk mewujudkan Indonesia Maju menjadi sia-sia,” serunya. 

Sementara itu, VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan, keterlibatan PT Pertamina dalam penyelenggaran Sekolah Staf Presiden tidak terlepas dari komitmen PT Pertamina untuk memberikan ruang bagi anak-anak muda berkontribusi pada pembangunan nasional, khususnya dalam mewujudkan ketahanan energi nasional dan menciptakan energi berkeadilan. 

“Pertamina juga siap untuk mewadahi alumni SSP yang ingin berkarier di Pertamina,” ujar Fadjar. 

Selain dihadiri oleh Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko, Deputi IV KSP Juri Ardiantoro, dan VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoro, peluncuran Sekolah Staf Presiden (SSP) Angkatan II juga menghadirkan sejumlah alumni SSP Angkatan I. 

“Mengikuti sekolah staf presiden, saya jadi tahu ternyata nggak gampang ngurusin negara. Saya juga dapat tiga hal, inspirasi, relasi, dan investasi,” jawab Fanaya salah satu alumni SSP Angkatan I.