Moeldoko: Pilkada Serentak 2018 Bikin Heran Negara Lain

Sistem demokrasi Indonesia dinilai sudah menunjukkan kemajuan yang baik. Hal ini bisa dilihat dari kedewasaan masyarakat dalam menyikapi pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 lalu.


Anggota Komisi II DPR, Achmad Baidowi menjelaskan bahwa dalam pilkada kemarin, masyarakat mulai legowo dalam menerima kekalahan yang dialami pasangan calon yang didukung.

Alhamdulillah itu menunjukkan indeks demokrasi Indonesia tinggi," ungkap wasekjen PPP tersebut dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (3/8).

Senada dengan itu, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal (purn) Moeldoko bahkan menyebut demokrasi yang sedang berjalan di Indonesia menuai kekaguman dari dunia internasional.

Kata Moeldoko, saat dirinya mewakili Presiden Joko Widodo di ajang Open Government Partnership (OGP) Global Summit di Georgia, beberapa waktu lalu, banyak negara merasa heran dengan gelaran pilkada yang dihelat secara serentak di 171 wilayah.

Kekaguman muncul lantaran tidak ada konflik horizontal yang muncul di daerah yang menyelenggarakan pilkada, meski persaingan yang terjadi cukup kuat.

Mereka terheran-heran, Indonesia sebagai negara yang sangat besar dan sangat plural, baru saja selesai pilkada serentak di daerah sebanyak itu. Ini menunjukkan kematangan demokrasi di Indonesia," kata mantan panglima TNI itu.

Sementara dalam menyongsong Pilpres 2019 mendatang, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai elit politik memiliki peran penting dalam menjaga suhu politik dalam negeri. Sehingga, pilpres bisa berjalan damai seperti Pilkada Serentak 2018 lalu.

Terutama penegak hukum, harus ada tindakan tegas bagi provokator-provokator yang menjadi pemicu perpecahan," tukasnya.