Siapa sosok cawapres petahana Joko Widodo hingga saat ini belum jelas. Hal ini membuka kemungkinan koalisi partai pendukung Jokowi bubar sebelum berperang.
- Masalah Pupuk di Grobogan, Paslon Pilkada Saling Lempar
- Pilkada 2024: Kepala Desa Yamansari Daftar Jadi Calon Bupati Tegal Lewat PDI-P
- Wihaji Tanggapi Isu Kaesang Pangarep Masuk ke Pilbup Batang 2024
Baca Juga
Begitu kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Menurutnya menunjuk cawapres di tengah koalisi gemuk sangat sulit. Sebab setiap partai membawa misi kepentingan sendiri. Belum lagi kepentingan PDIP sendiri yang ingin cawapres bisa sejalan dengan PDIP.
"Anda kira di koalisi Pak Jokowi gampang? Sulit. Bahkan Pak Jokowi terancam enggak dapat tiket. Prediksi saya dari dulu tidak berubah," ujar Fahri di komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (3/8).
Lebih lanjut Fahri menilai, sejumlah pertemuan yang dilaksanakan Jokowi bersama elit partai koalisi di Istana bukan menunjukkan bahwa mereka solid. Mereka hanya menebar senyum agar masyarakat bisa menilai koalisi yang dibangun utuh dan kompak.
Di sisi lain, pertarungan siapa cawapres yang cocok bagi Jokowi, terus menjadi perdebatan di internal koalisi. Fahri pun menilai koalisi yang dipimpin PDIP dan Golkar itu bisa terancam bubar. Jika koalisi bubar otomatis tiket maju Pilpres buat Jokowi akan sulit.
"Ini kan semua dibungkus-bungkus aja. Sekjen dipanggil ke Istana, siapa yang tidak mau, partai baru gagah-gagahan pakai jaket di Istana, tapi belum jelas barang itu," ujar Fahri
"Anda harus tahu itu, Pak Jokowi tidak bisa meneken berkas, makannya itu menurut saya sulit dapat tiket," tutup Fahri.
- Pasukan Zikon Bawa Alat Berat ke Lokasi Gempa NTB
- Waketum DPP Gerindra : Ini Faktor Jokowi Belum Umumkan Siapa Pendamping Di Pilpres
- Relawan Minta PNS Doakan Jokowi Menang