MUI Dan FKUB : Jangan Golput Dan Termakan Berita Bohong Menyebar Di Medsos

Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) berpesan agar semua pihak bisa menerima hasil pemilihan umum (pemilu) tahun 2019.


Termasuk mewaspadai berita hoaks dan ujaran kebencian yang banyak beredar di media sosial.  

Wakil ketua MUI Karanganyar, Badaruddin usai memberikan materi dalam pengukuhan pengurus Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) sebut pelaksanaan pemilu harus berjalan damai.

"Siapapun yang menang harus menerima dengan ikhlas. Juga bisa menahan diri serta waspda terhadap berita bohong dan ujaran kebencian yang menyebar dengan cepat melalui media sosial," jelas Badaruddin, Senin (15/4).

Ketua FKUB, Ahmad Hudaya menambahkan, agar semua masyarakat yang telah memiliki hak pilih agar mereka bisa menggunakan hak suaranya dalam pemilu dan jangan sampai golput.

"Silahkan bagi yang punya hak pilih untuk datang ke TPS," pesan Ahmad Hudaya.

Sementara itu, Kajari Karanganyar, Suhartoyo, tegaskan diperlukan kewaspadaan dini. Sebab tahun ini adalah tahun politik yang tentunya akan menciptakan dinamika politik yang tinggi.

"Pileg dan pilpres akan meningkatkan eskalasi politik. Pada saat yang sama diperkirakan akan terjadi gesekan sosial antara pendukung masing-masing calon. Dan dinamika politik yang tinggi, akan menimbulkan tingkat kerawanan sosial juga," pungkasnya.