Pekerja Kapal Cahaya Harapan Dievakuasi Buntut Mesin Mati

Sebanyak 10 Anak Buah Kapal (ABK) dan dua orang mekanik Kapal Cahaya Harapan Hati dievakuasi tim SAR gabungan, buntut mesin kapal mati di peraian Utara Semarang, Sabtu (24/12).


Ke-12 pekerja, satu diantaranya adalah nahkoda kapal itu dievakuasi dalam keadaan selamat.

Diketahui panjang Kapal Cahaya Harapan Hati kurang lebih 40 meter lebar 10 meter didapati bagian Buritan sudah terhempas ombak dan air laut sudah masuk kedalam Geladak Utama. 12 orang bergeser ke bagian Anjungan untuk dievakuasi.

Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto mengungkapkan kronologi kejadainnya.

"Diawali, Rabu (21/12) sekitar pukul 12.00 WIB kapal Cahaya Harapan Hati (356 GT) berangkat dari Pelabuhan Surabaya menuju Jakarta sampai perairan Lamongan terjadi engine troble setelah perbaikan bisa jalan sampai perairan Semarang," kata Heru Suhartanto.

Selanjutnya, pada hari Jum'at (23/12) sekitar pukul 10.00 WIB kapal Cahaya Harapan Hati engker di Dam (breakwater) Hijau peraian Semarang untuk perbaikan mesin.

Hingga malam belum juga menyala. Sementara, kondisi ombak di tengah perairan semakain besar mencapai 4 meter semua kru kapal minta pertolongan untuk dievakuasi.

Dengan informasi tersebut Kepala kantor SAR Semarang memperintahkan Nahkoda Rigid Inflatable Boat (RIB) Maheri Apriyanto untuk melakukan pertolongan evakuasi.

RIB berangkat dari pelabuhan Tanjung Emas Semarang menuju Dam Hijau membutuhkan waktu sekitar 10 menit.

"Proses evakuasi dengan metode lowering 1 orang turun dengan tali selanjutnya ditarik menuju RIB," bebernya.

Ke-12 orang dievakuasi satu per satu, sehingga membutuhkan waktu sekitar 1 jam 30 menit.

Sekitar pukul 04.30 WIB tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seluruhnya dalam keadaan selamat.

"Selanjutnya dibawa ke Dermaga Tangung Emas untuk pemeriksaan kesehatan," imbuhnya.

Dengan berhasilnya evakuasi maka operasi SAR dinyatakan selesai dan tim SAR gabungan kembali kesatuannya masing- masing.