Gelaran Pariwisata Olah Raga atau Sport Tourism Event (Specta) Jateng Open Tennis Tournament 2024 disambut dengan antusiasme warga.
- Karanganyar Juara Umum POPDA Karisidenan Surakarta 2025, Total Tujuh Medali
- Keren, Suporter Panthera SMP MuhPK Raih Juara 3 Liga Solo 2025
- Menang Telak 3-0 Membuka Peluang Persibat Lolos 32 Besar
Baca Juga
"Antusiasme pemain cukup tinggi. Ada sekitar 350 pemain, dari penyisihan sampai dengan final hari ini. Kemudian ada beberapa kelas. Ganda putra, ganda putri, beregu, kemudian eksekutif," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana disela acara pertandingan Grand Final Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 di Stadion Jatidiri Semarang, Sabtu, 4 Mei 2024.
Antusiasme warga itu tidak hanya berasal dari warga Jawa Tengah saja, namun juga ada yang berasal dari provinsi lain, seperti Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakar (DIY), Sumatera Selatan dan Papua Barat.
Nana mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) tengah menggencarkan pariwisata olah raga (sport tourism). Sebab, ada banyak manfaat dari berbagai penyelenggaraan event olahraga. Antara lain, menumbuhkan kecintaan terhadap olahraga, menyehatkan masyarakat, meningkatkan perekonomian, mau pun sebagai media penjaringan atlet-atlet yang berbakat.
"Kami harapkan bahwa olahraga di Jateng ini mampu menumbuhkan atlet-atlet berprestasi, sehingga suatu saat bisa kita gunakan untuk pertandingan-pertandingan antar provinsi yang sifatnya nasional,” ucapnya.
Dalam waktu dekat, event olahraga tingkat nasional adalah PON pada bulan Juni nanti. Pada penyelenggaraan 2 tahun lalu, Jawa Tengah berada di posisi 6. Pada tahun ini, ditergetkan bisa naik ke peringkat 3 atau 4.
Dalam kesempatan gelaran Jateng Tennis Open Tournament ini, Nana Sudjana juga turut ambil bagian pada pertandingan eksibisi.
Berpasangan dengan Rektor Universitas Muhammadiyah (Unimus) Prof Masrukhi, Nana melawan pasangan Ben Kasyafani (aktor) dengan Wakil Rektor III Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Ngabiyanto.
Pada akhir pertandingan, pasangan Ben Kasyafani dan Prof Ngabiyanto harus mengakui keunggulan permainan Nana Sudjana dan Prof Masrukhi.
Ben Kasyafani tidak menyangka kemahiran Nana Sudjana dalam bermain tennis, sehingga ia dikalahkan dalam pertandingan tersebut.
"Kita yang masih belajar, dikerjain. Kalah saya. Tapi serulah. Bisa ketemu, bisa kenal. Kayanya perlu rematch sekali lagi nanti kalau ada waktu,” ujarnya.
Ben Kasyafani juga memuji fasilitas tennis court di Gelanggang Olah Raga (GOR) Jatidiri. Dirinya bahkan memberikan nilai 9, karena sudah masuk kategori taraf internasional.
"Fasilitas di sini, Jatidiri tennis court, saya sudah lihat di internet. Ternyata fasilitas nya jauh lebih bagus. Bagus banget. Kualitas lapangannya, fasilitasnya, suasananya dapat banget. Bahkan menurut saya ini sudah level internasional," tuturnya.
- Menata Impian Lolos Sekolah Kedinasan Dan TNI-POLRI
- Bakesbangpol Blora Gelar Peningkatan Kapasitas Perkumpulan Bhakti Praja
- Siap Sukseskan Peringatan May Day 2025, Pemkab Tegal Siapkan Sejumlah Acara