Pemkot Denpasar Belajar dari Solo Cari Solusi Permasalahan Sampah Jelang G20

Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama rombongan Forkompinda belajar terkait pengelolaan sampah di Kota Solo.


Rombongan Pemkot Denpasar juga berkesempatan mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) Putri Cempa Mojosongo, Solo. 

Wali Kota Denpasar Jaya Negara menyampaikan, Pemkot Denpasar ingin mengetahui secara langsung bagaimana upaya Pemkot Solo menangani permasalahan sampah.

Menurutnya, jelang penyelenggaraan kegiatan G-20,  Denpasar harus memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik. Pihaknya mengetahui jika di Solo ada pengelolaan sampah dijadikan sumber energi listrik. 

"Disini ada pengelolaan sampah PLTSA. Sedangkan di G-20 sampah di Denpasar harus tertangani dengan baik," paparnya, Senin (22/8).

Untuk kota Denpasar sendiri, pihaknya dalam waktu dekat untuk pengelolaan sampah dilakukan dengan sistem RDF (Refused Derived Fuel). Yakni sampah diolah dan diproses hingga berukuran kecil (pelet). Yang nantinya digunakan dalam pembakaran recovaring batu bara untuk pembangkit tenaga listrik.

"Kami ini kan baru dibangun TPST kebetulan yang menang tender itu yang ngerjain di Solo. Kami sudah tinjauan ke lokasi kemarin. Kami udah melihat (prosesnya-red), luar biasa," papar Jaya Negara.

Volume sampah di Denpasar menurutnya bisa mencapai 800 ton per hari. Sedangkan lokasi untuk penampungan sampah sudah penuh. 

Sehingga upaya lain untuk permasalahan sampah dengan mengolah sampah dan memproduksi menjadi energi lain.

"Di Denpasar lahan kami sudah tidak ada, satu-satunya harus diolah," lanjut Jaya Negara.

Wakil Walikota Teguh Prakosa menambahkan hampir semua daerah memiliki permasalahan yang sama, yaitu sampah. Dan tiap daerah memiliki solusi menyelesaikannya. Seperti di Solo memilih teknologi gasifikasi yang mengubah sampah menjadi energi listrik.

"Denpasar Kota jadi Icon Bali, kota yang di sana pusat perkantoran. Beliau (wali kota) sebelumnya sudah berkunjung di PLTSa Putri Cempa untuk mengetahui penanganan sampah bisa jadi tenaga listrik," pungkas Teguh.