Pemkot Fasilitasi Warga Belum Kantongi KTP Semarang

Dinas Sosial Kota Semarang melakukan pendataan kepada warga yang tinggal di bawah kolong jembatan layang Jalan RE Martadinata atau dikenal jembatan Cakrawala.


Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heroe Soekendar mengatakan pendataan dilakukan terutama bagi warga yang belum memiliki KTP Semarang untuk difasilitasi dalam pembuatan KTP Semarang.

"Jadi kami memfasilitasi warga Masyarakat Kota Semarang. Tadi sudah berkoordinasi dengan pak lurah dan pak RW juga supaya yang belum punya KTP Kota Semarang segera diurus," kata Heroe, Senin (27/6).

Ia mengatakan, memudahkan warga dalam pengurusan KTP yakni warga tidak perlu mengurus surat pindah dari daerah asal. Warga hanya perlu mendaftar melalui kelurahan tempat mereka tinggal saat ini.

"Jadi yang bersangkutan tidak perlu pulang ke daerah asal, yang penting ngurus ke kelurahan nanti kami bantu ke disdukcapil," tuturnya.

Dari 39 orang yang tinggal di bawah jembatan Cakrawala, tercatat sembilan orang tidak memiliki KK dan KTP Kota Semarang. Sementara 30 orang lainnya memiliki KTP Semarang namun alamatnya di luar Kecamatan Semarang Barat.

Ia mengatakan, setelah memiliki KTP Semarang bisa mudah mendapatkan fasilitas kesehatan gratis seperti UHC. Selain itu dengan memiliki KTP Semarang, diharapkan akan lebih mudah dalam mengurus segala sesuatunya karena memang mereka berdomisili di Kota Semarang.

"Semisal sakit bisa dapet UHC kan gratis ke rumah sakit. Lalu yang anaknya sekolah kan dari SD sampe SMP gratis. Terus yang terpenting kalau sudah punya KTP Semarang kan untuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) kita bisa mengajukan," terangnya.

Pihaknya akan tetap mengijinkan mereka tinggal di bawah jembatan Cakrawala, tapi tidak diperbolehkan untuk menambah rumah dan luas bangunan. 

"Jadi warga sana itu dulu warga perumahan Cakrawala yang tergusur dan sampai sekarang belum punya tempat tinggal tetap. Dulu ada sekitar 90 keluarga lalu sekarang tinggal 39 itu. Nah kami berharap mereka segera punya rumah dan tidak selamanya di situ," ungkapnya.

Pemkot sendiri, lanjutnya, sempat mengusulkan untuk memindahkan mereka ke rumah susun. Namun ada kendala yakni mereka yang sudah memiliki pekerjaan di sekitar tempat tinggalnya, merasa terlalu jauh jika harus pindah ke rumah susun.

"Untuk upaya membantu mendapatkan tempat tinggal yang layak, kami masih akan lakukan koordinasi lanjutan. Ini dari pihak Rumah Pancasila kan juga sudah memberi bantuan untuk warga sini," tandasnya.