Pergerakan Trafik Penumpang Pesawat di Bandara Ahmad Yani Naik 47 Persen Dari Tahun Lalu

Kantor Cabang PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang mencatat sekak 1 Januari 2022 hingga 31 Oktober 2022 telah melayani 1.273.898 penumpang dan 11.500 pesawat udara.


Jika dibandingkan dengan catatan data pergerakan trafik pada periode yang sama tahun 2021, dimana jumlah penumpang yang sudah dilayani adalah sebanyak 672.251 penumpang dan 8.193 pesawat, maka terjadi pertumbuhan sebesar 47 persen untuk pergerakan penumpang dan 29 persen untuk pergerakan pesawat.

Stakeholder Relation Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Heri Trisno Wibowo mengatakan jika saat ini memang terjadi pertumbuhan trafik penumpang dan pesawat di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat telah kembali melakukan perjalanan dengan pesawat udara.

“Artinya masyarakat sudah memperdayakan kembali perjalanan menggunakan pesawat,” kata Heri, Rabu (2/11).

Pertumbuhan pergerakan trafik baik penupang maupun pesawat udara di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang dipengaruhi oleh kembali beroperasinya dua rute penerbangan domestik yaitu penambangan rute Semarang-Jakarta-Semarang dan Semarang-Batam-Semarang. Sehingga saat in total rute penerbangan yang ada di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang menjadi deapan rute.

“Kami optimis terhadap trafik angkutan udara akan terus bertumbuh, dengan adanya beberapa rute perjalanan domestik yang kembali beroperasi di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang dapat memberikan lebih banyak lagi pilihan bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan udara,” ungkapnya.

Pihaknya juga terus berkomitmen menerapkan protokol kesehatan baik di area bandara maupun didalam pesawat. Hal ini dilakukan untuk tetap menekan angka pertumbuhan Covid-19 yang saat ini mulai merangkak lagi seiring adanya varian baru.

“Kami selaku management terus berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah, sehingga pengguna jasa dapat menggunakan transportasi udara untuk bepergian secara nyaman, aman, dan juga sehat,” pungkasnya.