Permainan Anak Tradisional Dukung Transisi PAUD-SD Lebih Menyenangkan 

Bupati Magelang Zaenal Arifin. RMOL Jateng
Bupati Magelang Zaenal Arifin. RMOL Jateng

Bupati Magelang Zaenal Arifin ingin dolanan anak dihidupkan lagi dan dikenalkan kepada murid di jenjang PAUD dan Taman Kanak-Kanak.


"Permainan tradisional akan banyak memberikan pembelajaran luar biasa, khususnya bagi anak-anak di masa transisi PAUD ke SD," katanya, Kamis (14/9).

Dia didampingi Bunda PAUD Christanti Handayani, bupati membuka Festival Dolanan Tradisional dalam mendukung Transisi PAUD-SD yang menyenangkan lewat Gerakan Tepung Dunung Srawung di SD Kartika XII-1 Kompleks Panca Arga 1 Kecamatan Mertoyudan.

Mainan tradisional, menurut bupati, tidak sekadar permainan tetapi bermanfaat untuk kematangan emosional, kemandirian dan berinteraksi antar sesama. 

"Anak-anak adalah aset generasi masa depan, generasi emas yang harus kita siapkan dengan baik dan butuh kebijaksanaan para orang tua agar bisa memadukan anak-anak di PAUD dan di SD ini menjadi transisi yang menyenangkan. Sehingga anak-anak bisa merasakan merdeka belajar yang kita harapkan bersama," kata bupati.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein mengatakan, Festival Dolanan Anak bertujuan melestarikan warisan budaya. Mengenalkan generasi muda nilai-nilai budaya, pengembangan keterampilan anak serta mendukung transisi PAUD-SD menyenangkan. 

"Festival diikuti oleh peserta didik dari satuan apAUD dan SD kelas awal kurang lebih 400 anak," terang Husein.

Adapun jenis permainan tradisional  disediakan antara lain, Dakon, Cublak-Cublak Suweng, Bekel, Egrang, Egrang Batok, Bakiak Papan, Lompat Tali Karet, Setinan, Gobak Sodor, Jamuran, Ular Tangga, Gangsingan dan Tembang Jawa.