Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah memprediksi musim kemarau panjang akan terjadi pertengahan hingga jelang akhir tahun ini.
- Warga Resah Atas Aksi Kera Berekor Panjang Yang Masuk Rumah
- MTI Serukan Pentingnya Masterplan Untuk Integrasi Dan Keberlanjutan
- DPRD Jateng Beri Saran Kuatkan Sektor Pertanian, Unggulan Berbagai Kemajuan Lahir
Baca Juga
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi pun mendorong percepatan produksi pangan untuk antisipasi musim kemarau dan juga mendukung tercapainya target swasembada pangan nasional pemerintah pusat.
Tahun 2025 ini, Pemprov Jateng ingin berusaha keras berhasil memenuhi target produksi padi 11 juta ton.
Menurut Luthfi, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan seluruh kepala daerah di 35 kabupaten dan kota. Semua dilakukan dengan satu komitmen, dengan target hingga akhir tahun kekurangan terpenuhi.
"Target sudah sebagian tercapai sampai April. Swasembada pasti harus bisa, tetapi terkendala memasuki musim kemarau," kata Gubernur Luthfi.
Total target tahun ini adalah 11 juta ton dan sampai saat ini sudah tercapai 4,9 juta ton. Secara hitung-hitungan matematika, Ahmad Luthfi optimis Jawa Tengah bisa menggenapi kekurangan produksi padi hingga akhir tahun.
Gubernur Jateng pun mengarahkan seluruh kepala daerah, upaya mencapai target juga harus didukung pemetaan wilayah. Sebab itulah, Pemprov Jateng juga meminta seluruh bupati dan wali kota turut memperhatikan kekurangan dihadapi dalam menyiapkan pertanian produktif.
"Kita sampaikan dalam Rakor Bupati dan Wali Kota. Lakukan pemetaan, daerah yang masuk lumbung pangan nasional kekurangan air. Mana yang harus dialiri air, sehingga kemarau panjang tidak menjadikan kendala tetap produktif," tegas Gubernur Jateng.
- Dindagkop UKM Rembang Mulai Lakukan Sosialisasi Pembentukan Koperasi Merah Putih
- Warga Resah Atas Aksi Kera Berekor Panjang Yang Masuk Rumah
- MTI Serukan Pentingnya Masterplan Untuk Integrasi Dan Keberlanjutan