Wacana penggusuran pedagang kaki lima di Jalan Simpang atau tepat disamping Lawang Sewu mendapat tanggapan dari Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang. Para pedagang sendiri berharap ada solusi yang bijak dari pemerintah, pasalnya hal tersebut berkaitan dengan sumber pencaharian pedagang yang terancam hilang.
- Damkar Perpanjang Masa Tanggap Darurat di TPA Jatibarang
- Damkar Gunakan BTT Sebesar Rp1,9 Miliar Guna Perbarui Peralatan Pemadaman
- Tingginya Kasus Kebakaran Selama Kemarau, Damkar Ingatkan Warga Tidak Sembarangan Bakar Sampah
Baca Juga
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis mengatakan jika pihaknya hingga saat ini masih berupaya mencarikan solusi terbaik bagi para PKL Jalan Simpang.
“Tidak hanya Dinas Perdagangan saja, tapi juga masukan dari kecamatan dan kelurahan. Tawaran sementara di Pasar Sampangan Lantai 3. Tapi sepertinya pedagangnya belum oke. Semua emang masih cari solusi. Opsi-opsi yang disampaikan intinya belum fix,” kata Nurkholis, Senin (27/6).
Terkait dengan usulan adanya pembangunan shelter kuliner yang ada di sekitar Lawang Sewu masih harus dikomunikasikan lebih lanjut. “Butuh tempat, kalau itu di wilayah kelurahan juga butuh komunikasi, butuh kajian kira-kira mengganggu kegiatan yang lain atau tidak. Ya memang masih cari solusi,” jelasnya.
Ia mengaku jika saat ini masih kesulitan untuk mencari tempat yang representatif untuk bisa ditempati para pedagang. “Ya kami sampaikan apa kadang pedagang masih tidak bisa menerima. Pembangunan shelter, sepanjang tempatnya memungkinkan bisa dilakukan,” tuturnya.
- Damkar Perpanjang Masa Tanggap Darurat di TPA Jatibarang
- Damkar Gunakan BTT Sebesar Rp1,9 Miliar Guna Perbarui Peralatan Pemadaman
- Tingginya Kasus Kebakaran Selama Kemarau, Damkar Ingatkan Warga Tidak Sembarangan Bakar Sampah