- Berhadiah Rp150 Juta, Lomba Merpati Kolong Diikuti Ribuan Peserta Di Batang
- DPRD Rembang Bentuk Panitia Khusus PPPK
- Refocusing Anggaran, Jalan Rusak Depan PKU Kalibening Gagal Diperbaiki Tahun Ini
Baca Juga
Rembang - Akibat dilanda kemarau panjang, pertumbuhan tanaman tembakau di Rembang musim tanam tahun ini kurang baik. Akibatnya produksi tembakau tahun ini kurang maksimal. Kondisi ini cukup dikeluhkan petani, apa lagi harga jual tembakau tahun 2024 cukup tinggi.
Sejumlah petani tembakau di beberapa desa di wilayah Kecamatan Sumber dan Sulang menuturkan kepada media bahwa agar tidak gagal panen mereka terpaksa membeli air kemudian ditampung di bak terbuat dari terpal dan air ini untuk menyiram tanaman tembakau.
"Karena sejak ditanam beberapa bulan lalu, nyaris tidak turun hujan, agar tidak gagal panen maka kita siram dari air yang kita beli," tutur Suyanto, petani tembakau warga Desa Tlogotunggal, Kecamatan Sumber, Sabtu (21/09).
Petani lain mengutarakan, sebenarnya harga tembakau tahun ini cukup baik. Harga tembakau rajangan bisa sampai Rp45.000/kg, sedang harga daun tembakau basah bisa mencapai Rp25.000-Rp30.000/kg. Harga sebesar itu sebenarnya cukup menguntungkan petani.
"Hanya sayangnya kami harus mengeluarkan dana tambahan untuk memberl air. Karena jika tidak di disirami, bisa tidak panen," terang Maryono petani tembakau asal Desa Kalikombo, Sulang.
Kepala Dinas Tanaman Pangan (Dintampan) Rembang, Agus Ika Himawan, saat dikonfirmasi juga tidak menampik kondisi yang dialami para petani tembakau di wilayahnya saat ini.
"Ini murni akibat dari cuaca yang kurang bersahabat. Kemaraunya berlangsung panjang dan nyaris tidak ada kiriman hujan. Berbeda dengan tahun lalu yang masih sering turun hujan, sehingga tanaman tembakau menjadi di lebih subur dan biaya yang di keluarkan petani tidak terlalu besar," ungkap Agus Himawan.
Ia mengatakan untuk mengurangi beban petani, pihaknya telah mengucurkan anggaran untuk membangun sejumlah embung kecil di sentra-sentra penghasil tembakau. Sedang anggaran diambil dari cukai tembakau.
Menjawab RMOLJateng, Agus menyatakan bahwa luas tanaman tembakau tahun ini meningkat di banding tahun lalu. Tahun lalu luar tanaman tembakau sekitar 6.700 hektare, tahun ini meningkat menjadi 7.200 hektare.
- Kunjungan Kerja Dan Silaturahmi Kapolres Boyolali: Bantuan Sosial Bagi Lansia Desa Mojo
- Kehadiran Bang Sopian Dalam Pilkada Ulang Adalah Pangkal Kemenangan Bagi Masyarakat Pangkalpinang
- Berhadiah Rp150 Juta, Lomba Merpati Kolong Diikuti Ribuan Peserta Di Batang