- Wamen Isyana: Cegah Stunting Melalui MBG kepada Ibu Hamil, Menyusui dan Balita
- Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Dandim 0721/Blora Kunjungi Dapur Sehat
- Teguh-Bambang Gage Dukung Upaya Pencegahan Stunting
Baca Juga
Di tengah semangat pembenahan program pembangunan keluarga, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji kembali mengingatkan pentingnya peran Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB).
Bukan sekadar penyuluh, kini para PLKB juga diproyeksikan menjadi ujung tombak dalam pendistribusian program Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.
Dalam sebuah kunjungan koordinasi program Kemendugbangga/BKKBN, ia memberikan motivasi kepada para PLKB, Wihaji menyampaikan refleksi dan kritik membangun terhadap pola kerja program-program sebelumnya. Ia menegaskan perlunya kesinambungan, bukan sekadar euforia saat peluncuran.
“Itu kan otokritik. Kalau di Batang ternyata nggak, warisan- warisan yang dulu masih ada semua,” katanya, saat memberi contoh positif keberlanjutan program di Kantor pertemuan Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Rabu (16/4).
Wihaji pun menyoroti semangat dari sejumlah program yang dulu pernah dijalankan, seperti Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), yang di masa lalu sempat hadir dalam bentuk day care di Pasar Batang. Kini, program tersebut masih eksis, menjadi bukti bahwa program yang baik bisa terus hidup jika dikelola dengan semangat dan keberlanjutan.
“Kita punya program namanya TAMASYA, produk day care dulu ada di Pasar Batang dan sekarang masih ada. Saya kira itu tadi semangat saja, otokritik dan semangat,” jelasnya.
Wihaji mengajak para PLKB untuk meninggalkan pola kerja lama yang hanya sibuk dalam seminar dan diskusi. Ia mendorong pendekatan yang lebih konkret dan berorientasi pada penyelesaian masalah langsung di lapangan.
“Saya bilang ke teman-teman PLKB, hari ini lebih ke substansi. Kurangi diskusi, kurangi seminar. Langsung kerja di lapangan, selesaikan masalah,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa, program-program unggulan seperti GENTING, GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), SIDAYA (Lansia Berdaya), TAMASYA, dan Super Apps Keluarga Indonesia harus dirasakan langsung dampaknya oleh masyarakat.
Namun, perhatian utama saat ini tertuju pada peran PLKB dalam distribusi Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang merupakan program nasional dari Presiden Prabowo Subianto dan dilaksanakan oleh Kementerian bersama Badan Gizi Nasional (BGN).
“Ketika Presiden berdialog dengan pimpinan redaksi media, itu betul. Kita kerjasama dengan BGN untuk MBG ibu hamil, ibu menyusui dan balita non-PAUD. Kita dikasih tugas mendata, mendistribusikan, dan mengevaluasi,” terangnya.
Ia menyadari tantangan distribusi di lapangan sangat berbeda dengan lingkungan pendidikan, yang lebih terstruktur dan rutin. Menurutnya, pendekatan distribusi MBG harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
“Tidak mungkin tiap hari posyandu kegiatannya. Tidak mungkin juga tiap hari ibu hamil ngumpul. Maka kita perlu solusi, distribusi MBG harus bisa menjangkau mereka yang jauh sekalipun,” imbuhnya.
Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi PLKB, Wihaji juga sedang merancang skema insentif tambahan yang masih dalam tahap diskusi bersama BGN.
“Insyaallah, walaupun nanti seperti apa masih saya diskusikan dengan BGN, karena bagi para PLKB yang telah bekerja di garda depan pembangunan keluarga Indonesia,” pungkasnya.
- Didukung Ketua PKK Batang, Batik Rifa'iyah Siap Go Internasional
- Perkuat Silaturahmi, Majelis Jash An Nur Batang Gelar Halal Bi Halal 1446 H
- Menteri BKKBN Serahkan Sertifikat Elsimil di Batang